Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ini yang Bikin Desain Winglet Ducati Desmosedici Berbeda
18 Februari 2022 16:45 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ducati misalnya, bukan cuma soal mesin, settingan, aspek aerodinamika menjadi hal yang fokus dikembangkan.
Pada musim 2022-2023, Ducati mengandalkan Desmosedici GP 22. Motor ini akan digunakan pebalap andalan mereka, yakni Jack Miller dan Francesco Bagnaia.
Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah winglet. Sebuah perangkat tambahan yang digunakan untuk mengoptimasi aspek aerodinamika.
Ducati memiliki ciri khas dalam hal pengguna winglet. Jika Honda dan Aprilia menggunakan winglet dengan desain melekuk ke bawah, Ducati justru membuatnya ke atas dan menempel dengan aerofairing.
Selain winglet, juga terdapat sayap di bagian bawah yang letaknya persis pada bagian samping depan.
Lalu bagaimana cara kerja komponen aerodinamika hasil rancangan Ducati tersebut?
“Fungsi dari sayap tersebut sederhananya untuk menciptakan downforce yang memungkinkan motor dan bagian roda depan dapat berpijak lebih baik di permukaan jalan, ini penting karena dapat membantu performa,” kata Ducati Corse General Manager Gigi Dall'Igna sebuah wawancara yang diunggah melalui channel Youtube MotoGP.
Efek downforce tersebut, katanya, mencegah wheelie atau ban depan terangkat, sehingga pengendara mampu mengendalikan motor secara penuh.
ADVERTISEMENT
“Semakin kurangnya potensi ban depan terangkat, memungkinkan pengendara lebih mengontrol motornya, sehingga motor dapat mempertahankan arahnya,” jelas Gigi.
Cara kerjanya, winglet ini mengubah arah angin yang datang dari depan untuk dibuang ke arah atas, yang menciptakan efek tekanan pada bodi motornya sehingga roda tetap menapak dengan baik pada permukaan aspal.
Di samping itu, komponen aerodinamika ini juga membantu dalam proses pendinginan sejumlah komponen motor.
“Fairing dan aerodinamika tanpa diragukan memiliki peranan penting dalam hal proses pendinginan. Tidak hanya untuk oli, cairan, dan mesin tetapi juga rem dan bannya,” kata Gigi.
Dalam menciptakan motor yang kompetitif untuk MotoGP, Ducati, menurut Gigi memiliki pendapat bahwa peningkatan performa tak terlepas dari aspek aspek aerodinamika.
ADVERTISEMENT
“Aerodinamika adalah bidang ilmu yang membantu kami untuk membuat motor melaju lebih cepat dengan mengurangi hambatan angin ketika motor melaju pada kecepatan tinggi,” tukasnya.
Di samping penggunaan komponen eksternal seperti winglet atau sayap, Ducati juga mengembangkan perangkat lunak yang membantu menganalisa aliran udara di sekitar motor yang disebut Computational Fluid Dynamics (CFD).
“Sangat susah bagi khalayak umum untuk mengerti apa itu aerodinamika dan efeknya untuk motor. Jadi Ducati menyediakan sebuah modul khusus yang dinamakan CFD,” ujar Chief Technology Officer Vizrt Group Gerhard Lang.
Virzt Group merupakan perusahaan penyedia perangkat lunak asal Norwegia yang biasa membuat peta dan grafis 3D, visualisasi analisis olahraga, manajemen aset media, dan solusi alur kerja tunggal untuk industri penyiaran digital.
ADVERTISEMENT
“Kami membuat partikel dalam bentuk animasi sebanyak hampir 5.000 partikel untuk memvisualisasikan bagaimana partikel tersebut berefek pada motor dan kemudian dapat dianalisa,” kata Lang.
Dengan perangkat lunak itu, tim Ducati bisa dengan mudah melakukan analisa dan modifikasi agar desain motor mereka sudah mengoptimasi aspek aerodinamika.
+++