Ini yang Bikin Mobil Kamu Enggak Lolos Uji Emisi

15 Oktober 2023 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan uji emisi kendaraan yang dilaksanakan secara gratis di Yogyakarta, Kamis (14/9/2023). Foto: Hendra Nurdiyansyah/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan uji emisi kendaraan yang dilaksanakan secara gratis di Yogyakarta, Kamis (14/9/2023). Foto: Hendra Nurdiyansyah/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Bersiap, DKI Jakarta akan kembali memberlakukan tilang uji emisi efektif mulai 1 November 2023. Maka sebelum itu, ada baiknya sempatkan uji emisi dulu di bengkel yang tersedia.
ADVERTISEMENT
Denda yang dikenakan cukup menguras kantong, Rp 250 ribu untuk roda dua dan Rp 500 ribu bagi roda empat yang tak lolos uji emisi.
Bila sudah uji emisi namun hasil kandungan karbon gas buangnya di ambang batas, sudah barang tentu harus ada pengecekan dan perbaikan di sektor mesin.
Uji emisi mobil bensin di Auto2000 Foto: Sena Pratama/kumparan
Kepala Bengkel Auto2000 Cabang Krida Cilandak Heri Andriyanto mengatakan, menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan bisa jadi salah satu penyebabnya.
Penggunaan bahan bakar dengan kualitas rendah, yang tidak sesuai dengan mesin mobil dan rasio kompresi, akan meningkatkan kadar emisi HC, NOx, dan CO lantaran pembakaran yang tidak sempurna
"Kendaraan itu sekarang sudah ada spesifikasi BBM, itu akan berpengaruh ke proses pembakaran, karena di ruang bakar ada proses kompresi. Dengan BBM sesuai standar, pasti hasil pembakaran akan bagus," urainya kepada kumparan belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Servis di Auto2000 HR Muhammad. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Lebih lanjut apabila hal tersebut diabaikan, lama-lama kandungan sulfur maupun timbal yang terkandung di bahan bakar bisa menyumbat injektor. Ujung-ujungnya pembakaran tidak maksimal, suplai BBM yang lebih sedikit disemprot oleh injektor.
Selanjutnya, modifikasi pada sektor saluran pembuangan juga jadi biang keladi hasil pembakaran tidak sempurna. Banyak pengguna yang kerap melakukan ini untuk mendongkrak performa tenaga mesinnya.
"Kalau kayak remap engine dan pengapian diubah, lalu pasang knalpot racing dengan memotong catalytic converter sudah pasti berpengaruh ke gas buang," lanjutnya.
Petugas melakukan uji emisi di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (25/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pemilihan oli yang lagi-lagi tidak sesuai standar atau bahkan jarang ganti oli, sadar atau tidak juga memengaruhi kadar emisi gas buang.
Oli berkualitas baik melubrikasi komponen mesin dan menjaga proses timing yang pas dalam tahap kompresi, untuk kemudian menghasilkan pembakaran yang optimal.
ADVERTISEMENT
Terakhir, jarang melakukan perawatan berkala juga jadi penyebab utama mobil tidak lolos uji emisi. Mobil yang hanya digunakan tanpa servis rutin, sama saja membiarkan performanya menurun dan dampaknya pada kenyamanan berkendara.
"Karena setiap servis berkala dilakukan pembersihan saluran intake udara, filter, sampai businya juga dicek karena kelihatan pasti ada bekas kerak karbon hasil pembakarannya sempurna atau tidak," tuntasnya.