Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Penggunaan transmisi otomatik berjenis CVT pada mobil memang menjadi hal yang menyenangkan. Karena selain mempermudah pengoperasian, transmisi CVT juga dikenal halus dan nyaman karena tidak ada perpindahan gigi seperti pada matik konvensional.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak boleh dilakukan pada transmisi otomatik CVT, salah satunya menginjak pedal gas secara dalam sambil menginjak pedal rem. Perlakuan ini, umumnya dilakukan oleh para anak muda yang bergaya untuk membuat mobilnya sprint, dan menghasilkan suara ban berdecit layaknya mobil balap saat start.
Menurut Technical Service Division Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi, perlakuan stall test atau menginjak pedal gas secara dalam sambil menginjak pedal rem seperti itu akan sangat cepat merusak transmisi CVT.
"Stall test yang terlalu sering, apalagi tidak tahu tekniknya, itu bisa selip. Dampak berikutnya, komponen transmisi CVT jadi bisa cepat rusak," kata Bambang saat ditemui di sela acara media workshop D-CVT yang digelar Daihatsu di Sunter, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, kata Bambang, berbahayanya stall test yang berlebihan pada transmisi CVT dikarenakan pada saat itu, transmisi CVT dipaksa bekerja sangat keras untuk menghasilkan akselerasi yang maksimal. Akan tetapi di saat bersamaan, energi dorongan yang harusnya langsung disalurkan ke ban untuk membuat mobil bergerak, justru ditahan oleh sistem pengereman.
ADVERTISEMENT
Selain dapat merusak komponen transmisi CVT, perlakuan stall test itu juga bisa membuat komponen pada rem jadi cepat habis dikarenakan kinerjanya yang berat.
Berbeda dengan kicked down
Berbeda dengan stall test, menginjak pedal gas secara dalam saat membutuhkan akselerasi maksimal ketika hendak menyalip, masih diperbolehkan. Cara ini biasa disebut juga dengan kicked down.
"Sepanjang dia tidak terlalu berlebihan, tidak sering, itu sedikit sekali pengaruhnya pada kerusakan transmisi, yang tidak boleh ya itu tadi stall test," kata Bambang.
Adapun menyoal teknik kicked down pada transmisi CVT, tidak berbeda seperti pada transmisi otomatik konvensional. Pengemudi hanya perlu menginjak pedal gas secara dalam saat membutuhkan tenaga ekstra.
"Penggunaannya juga sama, rilis sebentar langsung injak full," tutup Bambang
ADVERTISEMENT
***