Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mitsubishi i-MiEV yang kurang direspons baik oleh pasar lantaran kurang kompetitif dibandingkan lawannya di pasar, termasuk kemampuan jarak tempuh. Mobil ini hanya bisa melaju sejauh 160 km dalam satu kali pengisian baterai penuh.
Keputusan yang dipilih Mitsubishi tentu sangat disayangkan, mengingat i-MiEV merupakan mobil listrik penumpang pertama di dunia yang diproduksi massal, pada 2009 yang lalu.
Menurut laporan Nikkei, seluruh aktivitas pengembangan dari i-MiEV akan dihentikan mulai akhir tahun fiskal 2020.
"Kami tidak memiliki cukup uang dan sumber daya untuk terus berinvestasi dalam pengembangan EV (electric vehicle) --mobil listrik," kata seorang eksekutif Mitsubishi Motors.
Penjualan Mitsubishi i-MiEV lesu
Sejak pertama kali dipasarkan pada 2009 yang lalu di lebih dari 50 negara, termasuk Jepang , Eropa, dan AS, penjualan Mitsubishi i-MiEV baru sebanyak 32.000 unit.
ADVERTISEMENT
Kenyataan ini sangat berbanding terbalik, dengan kesuksesan model milik rekan aliansinya Nissan Leaf. Sejak dipasarkan 2010, sampai saat ini sudah terjual sekitar 500.000 unit di seluruh dunia.
Ke depan, Mitsubishi Motors akan mengembangkan minicar listrik baru untuk menggantikan i-MiEV Nissan. Keduanya berencana untuk merilis model baru paling cepat pada tahun fiskal 2023.
Memang tak dipungkiri, kemitraan di antara produsen mobil meningkat di tengah eskalasi kompetisi untuk mengembangkan kendaraan listrik.
Sebut saja Honda, yang akhirnya melepaskan strategi go-it-alone dan akhirnya bermitra dengan General Motors untuk mengembangkan dua mobil listrik untuk Amerika Utara. Dan masih banyak merek lainnya.