Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jangan sampai motor mogok di jalan bila kondisi busi yang sudah tak baik dibiarkan dan dipaksakan terus.
Senior Technical Advisor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom mengatakan, setidaknya ada 5 tanda busi sudah harus diganti baru. Berikut lengkapnya.
1. Missed fire
Busi yang performanya sudah menurun akan mengalami missed fire dalam ruang bakar alias silinder. Gejala umumnya adalah mesin berhenti sesaat dan kembali berfungsi seperti normal.
"Gejala ini bisa terjadi, tapi umumnya pemilik kurang peka karena motor masih bisa hidup. Sebaiknya memang diganti, karena bisa mati kapan saja. Periksa juga sambungan kabel (busi), ini harus dipastikan," jelas Slamet saat dihubungi kumparan, Minggu malam (28/6).
2. Mesin pincang
Untuk motor yang silindernya berjumlah lebih dari satu, busi yang mati juga akan mengurangi performa motor. Umumnya, motor akan mengalami pincang mesin, karena salah satu silinder tak berfungsi.
ADVERTISEMENT
"Biasanya suara mesin terdengar tidak halus, kalau tersendat dan busi mati otomatis kendaraan hanya hidup dengan jumlah mesin yang masih normal," lanjut dia.
3. Sulit bahkan tidak nyala saat starter
"Terlebih dulu pastikan kondisi akinya, kalau normal bisa jadi businya sudah rusak. Kepala busi (elektroda) sudah aus dan kotor, pasti percikan api juga lemah," timpal dia.
4. Tarikan kurang responsif
Tanda selanjutnya yang bisa Anda rasakan adalah tarikan sepeda motor jadi kurang responsif.
Dijelaskan Slamet, busi yang bermasalah menyebabkan akselerasi pada motor jadi tak maksimal.
ADVERTISEMENT
5. Boros BBM
Pembakaran yang kurang sempurna membuat endapan kotoran pada elektroda atau ujung insulator busi. Slamet mengatakan, jika konsumsi BBM terasa lebih boros salah satu penyebabnya adalah kondisi busi yang buruk.
"Ini dikarenakan (percikan) api yang kecil, tidak bisa membakar semua," jelasnya lagi.
Saran Slamet, meski busi punya masa pakai yang lama, sebaiknya tetap melakukan pengecekan secara berkala minimal tiap 6 ribu kilometer sekali.
"Busi racing belum tentu cocok untuk motor harian, pastikan kodenya benar jangan pakai kode busi yang berbeda. Jika diganti dengan kode yang berbeda hasilnya pasti juga berbeda," tegasnya.
Nah, untuk sepeda motor harian alias standar menurut Slamet lebih baik menggunakan busi sesuai rekomendasi pabrikan.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.