Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Balap mobil drift memang memiliki daya tarik tersendiri, dengan aksi-aksi ngepotnya. Namun, itu tak hanya butuh skill mumpuni, tapi juga perlu ditunjang mobil yang proper.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan atau bahkan hampir seluruhnya, mobil yang digunakan buat balap drift itu sistem penggeraknya roda belakang.
Lalu mengapa seperti itu?
Akbar Rais, drifter profesional Indonesia sekaligus pemilik sekolah drift Juragan99XAR Drifting Academy coba menjelaskan alasannya.
Nah, ketika roda belakang terus berputar saat gas diinjak, otomatis bagian bodi belakang mobil akan terus bergerak. Dan selanjutnya menjadi tugas dari dua roda depan, untuk mengarahkan bagian buritan mau digeser ke kiri atau ke kanan.
Sementara bila menggunakan sistem penggerak roda depan, bagian bodi belakang mobil otomatik tidak akan bisa bergeser ke sisi kiri atau kanan. Hal itu dikarenakan pusat tenaga dan torsi mobil tersebut berada di bagian depan.
Sistem penggerak roda belakang saja tidak cukup untuk mobil balap drift
Selain harus berpenggerak roda belakang, kata Akbar, ada faktor teknis lain yang juga harus diperhatikan apabila ingin melakukan aksi drifting.
ADVERTISEMENT
"Jadi enggak cuma harus berpenggerak roda belakang saja ya, tapi kaki-kakinya juga harus proper. Karena faktor kaki-kaki ini juga penting, meskipun mungkin sifatnya hanya untuk iseng atau belajar," beber Akbar.
Menyoal urusan kaki-kaki, setidaknya ada 4 komponen yang harus diperhatikan pada sebuah mobil sebelum digunakan untuk drifting, yakni suspensi, angle kit, LSD, dan ban.
Tanpa 4 komponen penting pada sistem kaki-kaki itu, melakukan aksi drifting dengan hanya mengandalkan sistem penggerak roda belakang saja akan terasa sulit dan bahkan membahayakan. Terutama bagi yang baru belajar.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )