Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Kita mengalami krisis jumlah pengemudi, ada kekurangan pengemudi bus dan truk. Itu terjadi akibat COVID-19 yang menyebabkan sebagian besar pengemudi beralih profesi,” katanya saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Ia tak merinci berapa perbandingannya. Namun, kejadian tersebut banyak ditemukan di perusahaan otobus (PO) maupun jasa pengiriman barang Tanah Air.
Kondisi ini diperparah dengan kompetensi pengemudi yang belum memenuhi standar. Sehingga, risiko kecelakaan lalu lintas menjadi besar.
“Banyak pengemudi kita enggak terlatih dan terdidik dengan baik. Dia bisa mengemudi tetapi asal saja karena diajari temannya,” imbuhnya.
“Sopir-sopir itu bisa mengemudi tetapi enggak paham teknologi kendaraannya. Misal, waktu penggunaan service brake yang tepat, hingga pemahaman sistem pengereman hidrolik yang sangat penting,” lanjut pria ramah ini.
ADVERTISEMENT
Ini berimbas pada jarangnya sopir yang mengecek kendaraannya sebelum berkendara. Sehingga, komponen yang rusak dan menyebabkan kecelakaan tidak terdeteksi.
“Itu (preventive inspection) tidak dilakukan karena minimnya pengetahuan tentang kendaraannya. Ini menjadi pekerjaan rumah yang besar di Indonesia,” ucapnya.
Ahmad Wildan mengatakan, pengetahuan tentang sistem pengereman di truk dan bus menjadi skill dasar yang wajib dipenuhi oleh pengemudi. Sebab, banyak kecelakaan diakibatkan kondisi rem blong.
“Pelatihan-pelatihan di APM (Agen Pemegang Merek) tidak mengajarkan itu. Hanya product knowledge saja, bagaimana servisnya. Di sini, pemerintah dan para APM harus bekerja sama dan menyatukan persepsi apa sih yang harus diajarkan dan disampaikan,” urainya.
Pemerintah sendiri sudah menjalankan pelatihan-pelatihan dasar mengemudi melalui program rutin yang diadakan Kementerian Perhubungan. Permintaannya cukup tinggi tetapi kuotanya cukup besar.
ADVERTISEMENT
Di sinilah APM bisa membantu pemerintah melalui berbagai program pelatihan skill dasar mengemudi. Organisasi atau karoseri juga bisa membantu pelatihan skill dasar ini.
“Sistem pengereman hidrolik yang ada di truk maupun bus berbagai merek pada dasarnya sama sehingga semuanya bisa berperan. Kalau ini dipenuhi, krisis pengemudi bisa diatasi dan kecelakaan lalu lintas bisa berkurang,” pungkasnya.