Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
KNKT Minta Truk Punya Fitur Perisai Kolong Belakang, Ini Fungsinya
22 Juni 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menanggapi peristiwa itu, Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad Wildan menjelaskan kecelakaan di jalan tol kerap terjadi. Terlebih kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar seperti truk juga sangat berbahaya.
“Kita mencermati seperti di Tol Cipali itu 87 persen kecelakaan di dalam tol itu kan kecelakaan tabrak depan belakang, jadi kendaraan kecil menabrak truk dari belakang. Sementara truk itu sendiri bagian belakangnya terbuka, sehingga pada saat mobil kecil masuk ke kolong itu fatalitasnya 97 persen fatal,” jelas Wildan saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Wildan bilang, 97 persen orang yang berada di bagian depan meninggal karena menabrak truk. Hingga akhirnya KNKT membuat rekomendasi agar truk memasang perisai kolong belakang atau Rear Underrun Protection (RUP).
ADVERTISEMENT
“Kita sampaikan ke Kemenhub dan sudah dituangkan dengan regulasi yaitu PM 74 tahun 2021. Kalau truk-truk itu dipasangi perisai kolong, pada saat ditabrak dari belakang maka fatalitasnya akan turun drastis,” ujarnya.
“Karena ketika mobil kecil masuk ke bagian kolong belakang truk, semua passive safety-nya enggak ada yang bekerja seperti cage protection box, crumple zone, airbag, safety belt, itu enggak berfungsi semuanya. Karena kepala pengemudi langsung ketemu sasis,” tambahnya.
Kondisi tersebut persis seperti kecelakan antara Porsche dengan truk tersebut. Mobil sport masuk ke kolong mobil tanpa perisai dan langsung menghimpit pengemudi.
Lebih lanjut Wildan menuturkan, ketika kasusnya ada perisai kolong, akan memberikan kesempatan kepada kendaraan yang menabrak dari belakang. Fitur keselamatan akan bekerja karena tertahan perisai kolong. Sehingga risiko kecelakaan fatal dapat diminimalisir.
ADVERTISEMENT
“Kita melihat saat ini penyebab kecelakaan-kecelakaan di jalan raya itu adalah adanya gap kecepatan kendaraan. Kendaraan barang bergeraknya sangat lambat karena overloading dan sebagainya,” katanya
“Sementara kendaraan kecil bergeraknya sangat cepat, ketika dia bertemu dalam satu titik maka kendaran kecil enggak akan bisa berkelit pasti dia nabraknya dari belakang,” tuntasnya.