KNKT Selidiki Kerja Hand Brake Bus yang Terjun di Tegal

8 Mei 2023 9:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satu unit bus dalam posisi terbalik usai jatuh ke dalam jurang di kawasan objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023). Foto: Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Satu unit bus dalam posisi terbalik usai jatuh ke dalam jurang di kawasan objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023). Foto: Antara Foto
ADVERTISEMENT
Bus PO Duta Wisata yang mengangkut puluhan peziarah terjun ke sungai, di kawasan wisata Guci, Kecamatan Bumijawa, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5). Kendaraan besar tersebut melaju di jalan menurun dalam kondisi hidup tetapi tanpa sopir.
ADVERTISEMENT
Penyebab kecelakaan ini masih diselidiki oleh kepolisian. Sopir bus dan tiga orang saksi diperiksa.
"Pengemudi KBM Hino Mobil Bus Pariwisata PO Duta Wisata Nopol B 7260 OGA, atas nama Romyani, warga Tangerang," kata Kapolres Tegal, AKBP Mochammad Sajarod Zakun dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Minggu (7/5).
Belum diketahui penyebab kecelakaan ini. Apakah saat bus parkir, sopir memasang ganjalan di ban, memasang rem tangan atau tidak juga belum diinfokan.
“Hingga saat ini Polres Tegal masih menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan bus masuk sungai," ucap Mohammad.
Ilustrasi rem tangan. Foto: Shutter Stock
Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan mengungkapkan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi sudah meminta bantuan Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, dan PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan, untuk memperjelas keadaan sebenarnya.
ADVERTISEMENT
“Saya sudah minta bantuan Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal, untuk mengukur gradien posisi bus parkir sampai ke titik jatuh, dan teman-teman Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, serta Hino, untuk meminta izin ke Polres, memeriksa posisi hand brake,” ungkapnya saat dihubungi kumparan.
Interior dan dashboard bus buatan karoseri Adiputro Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Bila ditemukan rem parkir dalam kondisi release atau terlepas pada saat terjadinya kecelakaan, kemungkinan besar ada yang menarik tuasnya. Kalau dalam kondisi ‘on’ atau menyala, berarti ada malfungsi pada komponen tersebut.
“Terkait SOP (Standar Operasional Prosedur) sudah benar, saat dipanasi menggunakan hand brake. Namun, hand brake pada sistem rem FAB (Full Air Brake), hanya dipersiapkan untuk jalan dengan kemringan maksimum 18 persen. Lebih dari itu, rem tidak akan mampu menahan apalagi dalam kondisi muatan penuh,” terangnya.
Bus baru karoseri Laksana Legacy SR3 series. Foto: Sena Pratama/kumparan
Komponen yang bakal diperiksa, salah satunya adalah spring brake. Fungsinya menekan slack adjuster dan mendorong brake cam, sehingga kampas menyentuh tromol. Jika kekuatan dorongnya melemah, daya cengkeraman rem bakal menurun.
ADVERTISEMENT
“Sementara, travel stroke terkait jarak kampas menuju tromol, kalau terlalu jauh maka gaya tekannya juga menurun, dan hal ini juga bisa menyebabkan bus turun. Perlu cukup data untuk memastikan itu semua, tidak bisa tebak-tebakan,” pungkasnya.