Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kegagalan komponen tersebut Kemungkinan akibat proses pengecatan bak oli tidak sesuai standar kualitas. Lapisan cat tersebut dianggap tak bisa melindungi baut, sehingga berpotensi membuat baut pengikat kendur karena panas yang dihasilkan mesin.
"Oleh karena itu, jika Anda terus membiarkan, oli mesin dapat bocor dari wadahnya. Dalam kasus terburuk, oli yang bocor dapat menempel pada ban belakang dan menyebabkan Anda terjatuh," jelas Honda Jepang.
Oil pan, atau yang sering disebut sebagai karter oli atau bak oli ini merupakan salah satu dari komponen mesin yang posisinya tepat di bawah silinder blok mesin. Komponen ini dipasangkan dengan menambah sebuah paking atau gasket guna mencegah kebocoran oli mesin.
Secara fungsi umumnya, oil pan adalah komponen untuk menampung oli mesin yang digunakan untuk melumasi komponen mesin. Oli mesin yang sudah ditampung di oil pan nantinya akan disirkulasikan ke seluruh sistem pelumasan mesin melalui saringan oli, dan pompa oli.
Dijelaskan Kepala Bengkel Bintang Motor Honda Cinere, Ribut Wahyudi, kebocoran pada bak oli paling umum disebabkan karena proses pemasangan yang tidak benar.
ADVERTISEMENT
"Kebocoran biasanya disebabkan oleh torsi pengencangan baut yang kurang atau melebihi standar." jelas Ribut saat dihubungi kumparan, Senin (31/8).
Ribut mengatakan torsi standar pabrikan untuk pemasangan baut di bak oli mesin adalah 10 Nm (Newton Meter). Angka tersebut bisa diraih ketika menggunakan alat khusus yang memiliki indikator besaran tekanan.
"Jika kurang atau lebih otomatis bocor," paparnya.
Ketika memasang baut tidak sesuai standar, kemungkinan ada celah atau jalur yang membuat oli keluar dari penampungan. Nah sementara jika pemasangan baut terlalu kencang, dikhawatirkan merusak komponen gasket yang akhirnya juga akan membuat kebocoran.
Dampak bak oli alami kebocoran
Bicara dampaknya dari sisi teknis kendaraan adalah volume oli yang pastinya akan berkurang. Jika volume oli kurang dari ketentuan batas pabrikan bisa mengakibatkan kerusakan pada komponen dalam mesin.
ADVERTISEMENT
Salah satu akibat yang ditimbulkan dari kekurangan oli mesin adalah pelumasan mesin jadi kurang optimal. Efeknya, knalpot motor bisa alami ngebul dan suhu mesin menjadi jauh lebih panas (overheat). Selain itu, komponen penting yang ada di mesin seperti blok, ring piston, dan silinder jadi lebih cepat aus dan berpotensi alami baret.
Sementara dari sisi keselamatan, seperti yang sudah dijelaskan Honda Jepang tadi, oli yang menetes bisa menempel pada ban dan membuat pengendaranya terjatuh.
Dalam kasus lain, kerusakan komponen oil pan juga bisa terjadi karena kesalahan pengendara. Umumnya bak oli mengalami retak karena terbentur oleh benda lain seperti batu dan besi.
"Indikasi dia bocor secara fisik sudah kelihatan kotor dengan oli," jelas Ribut.
Meski begitu, dari informasi yang kumparan dapat dari pihak Astra Honda Motor (AHM), unit Honda CBR250RR di Indonesia sejauh ini terbebas dari kampanye recall.
ADVERTISEMENT
"Sejauh ini di Indonesia tidak ada," demikian konfirmasi General Manager Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbuddin.
Dia pun menjelaskan, bahwa unit yang diniagakan di Jepang memang merupakan produk ekspor dari pabrik AHM di Karawang, Jawa Barat. Namun, perlu dicatat unit CBR250RR tersebut diekspor secara CKD (Completely Knock Down) yang kemudian akan dirakit secara utuh oleh pihak Honda Jepang di sana.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)