Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
kumparan Test Ride: Yamaha Lexi LX 155, Skutik Maxi Paling Ringkas dan Powerful
11 Februari 2024 11:56 WIB
·
waktu baca 6 menitADVERTISEMENT
Mesin menjadi poin yang selalu diunggulkan dari Yamaha Lexi LX 155 . Maklum, sektor dapur pacu jadi ubahan yang paling signifikan pada motor skutik ini.
ADVERTISEMENT
Ya, kini Yamaha Lexi LX 155 sudah bisa disandingkan dengan keluarga Maxi lainnya lantaran usung mesin yang serupa seperti Nmax dan Aerox terbaru.
Data spesifikasi pabrikan, Lexi anyar sanggup mengeluarkan tenaga sebesar 15,3 dk pada 8.000 rpm dan torsi 14,2 Nm di 6.000 rpm alias sedikit lebih besar dibanding Nmax dan Aerox 155 yang tenaganya 15,1 dk pada 8.000 rpm dan torsi 13,9 Nm di 6.500 rpm.
Memang seberapa terasa perbedaan yang ditawarkan Lexi baru dengan jantung mekanis barunya ini? Kebetulan, kumparanOTO telah mencoba motor ini beberapa hari untuk mengeksplorasi Kota Bandung dan sekitarnya.
Performa
Kawasan perkotaan Bandung dan derah Ranca Upas Ciwidey jadi area yang dipilih Yamaha untuk etape perjalanan kali ini. Hari pertama, saya dan rekan media lainnya di ajak untuk mengitari daerah Bandung kota dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Lalu lintas ramai dikarenakan akhir pekan. Alhasil, rombongan kerap menemui situasi padat merayap hingga kemacetan. Kombinasi dimensi dan bobot motor yang ditawarkan terbilang pas.
Lexi punya panjang 1.970 mm, lebar 720 mm, dan 1.135 mm, serta bobot motor 118 kilogram untuk varian tertinggi Connected/ABS yang saya coba ini. Bermanuver di tengah kemacetan tak jadi halangan, ditambah dengan tenaga dari mesin barunya itu.
Karakter mesin 155 cc Blue Core pada Lexi LX 155 ini saya rasa lebih dari cukup untuk hanya sekadar bermobilitas di perkotaan. Apalagi, sekalinya bertemu dengan situasi jalan lengan saya tak ragu untuk sesekali membejek tuas gas.
Karena power to weight ratio-nya, Lexi LX sangat mudah untuk berakselerasi cepat. Terasa ringan dan effortless, jangan lupakan fitur katup variabel VVA atau Variable Valve Actuation yang sigap menjaga mesin agar tidak kehilangan tenaga pada setiap putarannya.
ADVERTISEMENT
Kemampuan dari enjinnya tersebut lebih terasa lagi ketika saya dan rombongan menuju kawasan Ciwidey pada hari kedua. Jalan menanjak dan berkelok mampu dilahap Lexi LX 155 dengan sangat baik.
Putaran mesin bila sedang melewati jalan datar bisa dijaga di 4.000-an rpm, sementara ketika sedang menanjak atau mendaki meningkat ke 6.000-8.000-an rpm. Oh iya, penyesuaian komponen pada mesin Lexi LX ini menjadikannya tetap halus meski lagi digeber.
Resep ubahan mesin Blue Core 155 cc generasi baru
Selain rasio tenaga dan bobot motor, saya rasa ada peran penting pada penyesuaian komponen di generasi baru enjin Blue Core berkubikasi 155,09 cc di Lexi LX ini. Meski serupa dengan Nmax dan Aerox, ternyata detail perbedaannya lumayan banyak.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan Technical & Education PT YIMM Ferry Nurul Fajar, ubahan dan penyesuaian komponen pada mesin Lexi LX 155 berfokus pada peningkatan efisiensi penggunaan bahan bakar dan mereduksi gesekan berlebih pada mesin.
"Dari minim gesekan ini yang kita ubah pertama kali berfokus pada rotor atau magnet yang lebih ringan. Namun saat membuat magnet ini ringan, kita memikirkan balance antara bagian kanan dan kiri juga kita harus perhatikan agar seimbang," kata Fajar.
Makanya, Fajar melanjutkan, untuk mendapatkan komposisi seimbang tadi, pabrikan melakukan ubahan selanjutnya pada crankshaft atau krukasnya menjadi lebih pendek untuk mengurangi bobot. Begitu juga dengan dudukan sproket dan rantai ketengnya.
"Namun dari torsi yang lebih besar itu, bahkan lebih besar dari NMax dan Aerox, kita sesuaikan lagi agar lebih smooth. Jadi komponen gearbox-nya juga kita koreksi agar keluaran torsinya bisa lebih halus," tukas Fajar.
ADVERTISEMENT
Rasa berkendara
Bagi yang pernah atau punya Yamaha Lexi model sebelumnya dengan mesin 125 cc, posisi duduk hingga rasa berkendaranya sebenarnya mirip-mirip. Sebab, secara keseluruhan tidak ada ubahan signifikan dari rancang bangunnya antara Lexi 125 dan Lexi LX 155.
Selain mesin, perbedaan paling jelas ada pada eksterior yang punya desain muka baru lengkap dengan lampu utama LED berkarakter agresif. Buritannya juga dipermanis dengan desain lampu LED yang membuatnya terlihat lebih segar dan manis.
Oke, soal ergonomi berkendara, Lexi LX 155 ini tergolong sangat baik. Ditunjang dengan maxi long seat yang lebar, menjadikan duduk di atasnya terbilang nyaman. Busa yang disajikan juga cukup tebal, mampu menopang bokong dengan proper.
Ruang kaki pengendara jadi keunggulan berikutnya, bahkan jadi nilai jual di banding lini produk Maxi Yamaha lainnya. Ya, ini karena Lexi LX 155 jadi satu-satunya yang tidak memiliki tangki BBM di tengah dek kaki.
ADVERTISEMENT
Alhasil, pengendara punya akses masuk lebih leluasa ketika hendak naik motor ini. Tetapi memang, tidak seperti Nmax atau XMAX, Lexi LX tidak punya ruang kaki yang memungkinkan posisi berkendara jadi sangat rileks.
Ada sedikit ruang di ujung depan dek kaki bila pengendara ingin posisi kaki selain tegak. Namun konsekuensinya, jika ingin mencoba posisi rileks tersebut, sebagian telapak kaki akan timbul ke luar bodi.
Posisi kemudi juga pas, tidak terlalu jauh atau dekat dengan postur saya yang punya tinggi 173 cm ini. Enaknya, sekarang ada fitur toggle switch untuk akses menu pada layar instrumen di sebelah kiri sehingga lebih mudah dijangkau dan praktis.
Sementara kaki-kaki ditunjang ban dengan profil 90/90-R14 untuk depan dan belakang 100/90R-14. Bukan yang paling gambot memang, tapi kemampuannya sudah cukup untuk penggunaan harian maupun mobilitas untuk jarak dekat atau perkotaan.
ADVERTISEMENT
Berhubung tipe tertinggi, saya jadi bisa ikut sekaligus mencoba kemampuan rem cakram depan yang sudah disematkan fitur Anti-lock Braking System alias ABS. Ada momen di mana rekan media lain berhenti mendadak, dengan sigap saya menarik tuas rem depan yang langsung bergetar pertanda modul ABS bekerja.
Hasilnya, saya terhindar dari tabrakan depan karena motor berhasil berhenti dengan sempurna. Untuk rem belakang, meski masih menggunakan mekanisme teromol tetapi feel-nya tetap empuk dan pakem.
Konsumsi BBM
Total lebih kurang ratusan kilometer perjalanan yang merupakan akumulasi dari hari pertama di kawasan perkotaan Bandung hingga ke daerah Ciwidey Ranca Upas. Motor yang saya tumpangi berhasil mendapat konsumsi BBM sebesar 45,4 km/liter.
Pada aplikasi Y-Connect, fitur pada Lexi terbaru ini, yang saya hubungkan dengan perangkat pintar bahkan menunjukkan hasil yang lebih bervariasi. Data perjalanan dua hari berbeda, rata-ratanya adalah 47,6 km/liter. Berikut gambarnya.
Hasil itu didapatkan dengan gaya berkendara yang beragam dan juga situasi lalu lintas berbeda, begitu pun dengan medan jalan yang dilalui. Untuk hasil yang lebih akurat tentunya butuh metode pengujian berdasarkan full to full.
ADVERTISEMENT
Tetapi, sebagai sedikit gambaran dan pembanding, kami juga pernah mencoba konsumsi BBM rata-rata untuk Yamaha Lexi 125 yaitu pada angka 44,6 km/liter. Ulasan lengkapnya bisa Anda simak di bawah ini.
ADVERTISEMENT
***