Lagi Ngetren di Mobil Baru, Ini Bedanya Sunroof, Moonroof dan Panoramic

7 Januari 2023 10:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panoramic Sunroof Mercedes-Benz GLB Edisi 50 Tahun. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Panoramic Sunroof Mercedes-Benz GLB Edisi 50 Tahun. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Panel kaca pada atap mobil kini mulai menjadi tren. Banyak mobil baru yang meluncur di Indonesia memilikinya seperti Wuling Almaz, MG 5GT, hingga terbaru Toyota Kijang Innova Zenix.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan salah satu fitur kenyamanan dan jenisnya berbeda-beda. Di pasaran, panel atap kaca ini disebut sebagai sunroof, moonroof, panoramic roof, dan panoramic sunroof.
Sunroof BMW Seri 5 Touring 530i M Sport. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Keempatnya menawarkan pemandangan ke arah langit bagi penghuni kabin. Namun tiga dari empat panel tersebut bisa dibuka sehingga aliran udara segar bisa masuk ke mobil.
“Keempatnya hanya berbeda pada mekanik buka-tutup dan dimensinya saja,” ungkap Pengamat Otomotif dan Akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu saat dihubungi kumparan belum lama ini.
"Bahan kacanya sendiri menggunakan safety glass, baik dari jenis tempered glass atau pun laminated glass tiga lapisan, tergantung produsennya" sambungnya.
Sunroof dan roofrail MG HS. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Lanjut Yannes, kaca ini punya lapisan PVB (polyvinyl butyral film). Bila terjadi kecelakaan, serpihan kaca tetap menempel dan tidak melukai pengguna mobil. Berikut penjelasan perbedaan dari masing-masing jenis panel kaca tersebut.
ADVERTISEMENT

Sunroof

Sunroof menjadi yang paling sering diucapkan oleh orang awam. Meski modelnya merupakan moonroof, beberapa orang justru menyebutnya dengan sunroof.
“Ini dikenal karena awal mula semua yang empat itu dari sini. Kaca atapnya bila dibuka mampu membentuk sudut tertentu atau naik menuju ke atas atap,” jelasnya.
Mitsubishi Eclipse Cross dengan bukaan sunroof yang lebar Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Oleh karena itu, penggunanya bisa merasakan sensasi udara dari luar sambil menikmati pemandangan langit. Pada beberapa mobil, fitur ini bisa dibuka sedikit atau secara penuh.
“Sistem ini bisa digunakan sebagai teknologi ventilasi untuk meningkatkan sirkulasi udara segar di dalam kabin,” paparnya.

Moonroof

Fitur ini memang memiliki bentuk yang hampir sama dengan sunroof tetapi mekanismenya sedikit berbeda. Hanya sinar matahari saja yang bisa masuk ke dalam kabin.
ADVERTISEMENT
“Desainnya cenderung aerodinamik sehingga tidak mengganggu aliran udara mobil. Ini dikarenakan mekanismenya digeser pada bagian antara bagian bawah pelat atap dan di atas ceiling,” terangnya.
Moonroof pada Toyota Corolla Cross. Foto: dok. TAM
Yannes menjelaskan, kelemahan moonroof adalah rawan macet pada pengoperasiannya. Ini bisa terjadi kalau pemilik tidak melakukan pemeriksaan secara berkala

Panoramic Roof

Berbeda dari dua fitur awal sebelumnya, panoramic roof punya ukuran kaca yang membentang dari baris depan mobil hingga baris kedua. Dimensinya melebar.
Panoramic roof itu tidak dapat bergerak kacanya. Dengan begitu, penumpang dapat menikmati pemandangan dengan dimensi yang lebih luas. Sebagian besar kacanya sudah dilapisi anti-ultraviolet,” ucap pria ramah ini.
Panoramic Sunroof All New Chevrolet Captiva Foto: dok. Headlight
Kelemahannya, atap mobil ini bisa sangat bising saat terkena hantaman air hujan. Selain itu, kabin bisa terasa cukup panas bila terus menerus di bawah terik matahari.
ADVERTISEMENT
“Kaca panoramic roof juga perlu perawatan berkala agar tidak berjamur. Kalau materialnya buruk, kaca rentan pecah juga,” imbuhnya.

Panoramic Sunroof

Kemudian terakhir meski sama-sama panoramic, kaca bagian depan untuk jenis panoramic sunroof bisa dibuka ke arah luar mobil, sementara kaca bagian belakangnya fixed alias tidak bisa dibuka.
"Ini merupakan jenis yang paling mahal dan pengendara dengan fitur ini akan lebih percaya diri karena mobil akan terlihat lebih elegan dan mewah," ujar pria ramah ini.
Panoramic Sunroof BMW 630i GT M Sport Foto: dok. BMW Indonesia
Meski demikian, fitur ini punya kelemahan. Salah satunya adalah cenderung mengambil head room kabin hingga 50 milimeter. Bobotnya juga cukup berat hingga mencapai 100 kilogram.
"Ini bisa menggeser titik berat mobil ke atas dan mengurangi stabilitasnya saat menikung dengan cepat," pungkasnya.
ADVERTISEMENT