Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini dikemukakan oleh President dan CEO Lamborghini Stephen Winkelmann dalam wawancara bersama France24. Dirinya menjelaskan pabrikannya melakukan pre-sale untuk semua model baru Lamborghini. Hasilnya pesanannya ternyata membeludak.
Ini menarik lantaran di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global. Terlebih sejak terjadinya konflik Rusia-Ukraina. Belum lagi krisis chip semikonduktor yang masih menghantui industri otomotif dunia. Beberapa pabrikan hingga terpaksa mengurangi produksi.
Tercatat pada awal bulan lalu, Lamborghini menorehkan penjualan serta keuntungan yang fantastis. Tak kurang dari 5.090 mobil telah terjual pada paruh pertama 2022 ini.
“Kami semakin banyak untuk berfokus ke Lamborghini. Karena mereka mempercayai merek tersebut, mereka melihat betapa indahnya mobil-mobil itu, betapa tingginya performa mereka,” demikian mengutip pernyataan Winkelmann.
Inden yang mengular hingga awal dua tahun lagi itu juga disebabkan oleh kekurangan chip semikonduktor. Sebab perusahaan berlogo banteng emas ini juga akan memproduksi kendaraan listrik terbaru. “Ekonomi global hanya perlu tetap sedikit stabil untuk melanjutkannya,” sambungnya.
Besar kemungkinan banyaknya pemesan Lamborghini lantaran pabrikan berkomitmen akan menjual kendaraan hybrid dan full listriknya pada 2024. Semua model yang saat ini dijual akan hadir versi hybrid-nya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, para loyalis Lamborghini berpikiran untuk memburu Lamborghini bermesin pembakaran internal versi perpisahan seperti Huracan, Aventador, hingga model SUV yang dinamakan Urus.
Meski begitu Lamborghini tidak mengungkap detail angka pemesan. Yang jelas, model Urus mendominasi sekitar 61 persen dari total penjualan. Ini juga membuktikan supercar dalam wujud SUV kini mulai memiliki pasar.
Anda termasuk yang lagi inden Lamborghini?