Lebih Luas, Pabrik Baru Daimler Indonesia Bakal Beroperasi 2025

12 September 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jajaran direksi Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) dan Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI) saat groundbreaking pembangunan pabrik di Cikarang, Jawa Barat. Foto: dok. Daimler Commercial Vehicle Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Jajaran direksi Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) dan Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI) saat groundbreaking pembangunan pabrik di Cikarang, Jawa Barat. Foto: dok. Daimler Commercial Vehicle Indonesia
ADVERTISEMENT
PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) dan Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI) sebagai distributor tunggal dan perakitan bus dan truk Mercedes-Benz di Indonesia sedang proses membangun pabrik baru mereka di kawasan Cikarang, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Proyek tersebut sudah berlangsung sejak Februari 2024 dengan investasi Rp 500 miliar. Pabrik tersebut didirikan di atas lahan seluas 14,6 hektare yang lebih luas dibandingkan pabrik lama mereka di Wanaherang, Bogor yang hanya seluas 5,6 hektare.
Presiden Direktur DCVI, Naeem Hassim mengatakan, mereka berkomitmen untuk membangun industri otomotif dalam negeri.
“Hal ini tercermin dari investasi pabrik baru kami yang akan beroperasi penuh pada tahun 2025 untuk memproduksi lebih banyak truk dan bus dengan kandungan lokal yang lebih tinggi,” kata Naeem saat konferensi pers di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/9).
“Mercedes-Benz Axor merupakan truk yang dirakit di Indonesia, untuk Indonesia dan telah mengantongi sertifikasi TKDN,” tambahnya. Saat ini Daimler sudah memiliki 7 model yang dirakit secara lokal.
Presiden Direktur DCVI, Naeem Hassim di gelaran Mining Indonesia 2024 di Jakarta International Expo. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
“Rencananya adalah untuk memperluasnya. Kami sedang melihat untuk memperbanyak model rigid yang akan hadir tahun depan, kami saat ini sedang sibuk dengan studi kelayakan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin membuat lebih banyak produksi di Indonesia, Jadi kita bisa memastikan konten lokal kita lebih banyak, kalau kita bisa mendapatkan konten lokal lebih banyak, itu membantu kita melakukan TKDN,” katanya.
Nantinya pabrik di Cikarang dapat memproduksi 3.000 unit bus dan truk dalam setahun. Angka tersebut bahkan masih bisa ditingkatkan menjadi 4.000 unit per tahun.