Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Lintasi Trans Jawa, Bensin Kijang Innova Zenix Hybrid Habis di 1.146 Kilometer
9 Oktober 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 3 menitMengendarai Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid fulltank rupanya bisa menjelajah jauh, bahkan dapat menjangkau jarak sejauh 1.146 kilometer sampai bensinnya habis.
Selebihnya mengenai pengalaman kami menghabiskan bensin Innova Zenix Hybrid bisa disimak di tautan berikut.
Lalu apa yang terjadi ketika bahan bakarnya benar-benar kering? Apakah sisa baterainya sanggup membuatnya melaju senyap dengan EV mode? Mari kita bahas.
Sebelum benar-benar habis, ada beberapa tahapan yang dilalui. Pertama ada indikator bahan bakar yang menyala. Momen ini terjadi ketika mobil menempuh jarak 890 kilometer.
Padahal aslinya saat memulai perjalanan dan bensin diisi penuh, estimasi jarak yang bisa ditempuh adalah 771 kilometer.
Berdasarkan buku pedoman kepemilikan Toyota Kijang Innova Zenix halaman 350, indikator yang menyala itu menandakan level bahan bakar telah sedikit, sekitar 7,8 liter atau kurang.
Dengan sisa bensin yang ada, kerja mesin maupun hibridanya tetap bekerja dengan baik. Termasuk regenerative braking ketika deselerasi angkat akselerator, saat ngerem, maupun di jalan menurun.
Menariknya dari sisa bensin tersebut, kami masih bisa menjangkau perjalanan yang cukup jauh melintasi antar provinsi dari Kebumen, Jawa Tengah hingga Tasikmalaya, Jawa Barat. Detail mengenai itu bisa klik tautan ini.
Singkat cerita pada jarak 1.145 kilometer, muncul notifikasi di multi information display (MID) yang menyatakan penurunan power, kemudian berganti dengan tulisan malfungsi sistem hybrid.
Tapi pada saat yang sama, akselerator masih bisa diinjak dan membuat mobil melaju pelan seperti sepeda listrik yang kewalahan ketika menanjak, sangat pelan mendakinya.
Pengurangan distribusi tenaga baik dari mesin maupun motor listrik, bisa jadi karena medan yang saat itu kami lewati menanjak. Makanya dengan sisa daya listrik yang ada, agaknya sulit untuk membuat mobil terus melaju.
Hingga akhirnya dengan sisa 'napas' dalam mode EV yang ada pada jarak 1.146 kilometer, mobil benar-benar tidak bisa bergerak lagi. Padahal baterai meter hybrid masih tersisa 3 bar.
Sejurus kemudian muncul peringatan di MID lagi yang bertuliskan sistem hybrid stop, hentikan mobil di tempat yang aman.
Bukan untuk dicoba secara terus-menerus
Boleh dibilang ini merupakan eksperimen yang kami lakukan dengan izin Toyota Indonesia sebelumnya. Bagi Anda yang memiliki mobil hybrid serupa, sebijaknya tidak melakukan hal yang sama. Kenapa demikian?
Sebab mengacu pertanyaan yang sering ditanya (FAQ) Toyota di laman support.toyota.com, kendaraan hybrid konvensional tidak bisa berjalan hanya menggunakan sistem listriknya (EV Mode) saat bensin habis.
"Ini tidak didesain bisa beroperasi tanpa bensin. Melakukan hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan pada sistem hybrid, jadi pengemudi harus memastikan keberadaan bensin di tangki."
Laporan Autoblog yang mencoba eksperimen serupa menyatakan, sistem hybrid kendaraan diprogram menghidupkan mesin saat baterai mencapai ambang batas pengisian ulang.
Apabila mesin tidak dapat hidup setelah tiga kali mencoba (karena bensinnya habis), sistem disebut akan mati dan mengharuskan teknisi mengatur ulang kode kesalahan, meskipun bahan bakar telah ditambahkan ke tangki.