Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Secara tampilan, model konversi ini menggunakan Toyota Corolla Cross yang ada di pasaran. Dia hanya mendapat seragam kelir biru-putih dan menampilkan grafis ruang bakar dengan api biru dan tulisan H2 di pintu depan bagian bawah.
Pada kesempatan ini, saya mendapat hanya duduk dan merasakan Corolla Cross H2 dari perspektif penumpang. Pengetesan di lakukan pada area drag race yang berlokasi di Chang International Circuit, Buriram, Thailand.
Uji coba pertama dilakukan pada trek lurus. Di sini terasa badan seperti ditarik ke belakang saat akselerasi. Kemudian, pengetesan berlanjut ke area jalan bergelombang dan slalom.
Ketika diam dan berakselerasi, suara raungan dari mesin terdengar mengganggu di dalam kabin. Oiya, di dalam kabin tepatnya di area head unit, terdapat layar besar yang memberikan bagaimana proses cara kerja pembakaran mesin H2 ini.
Lebih lanjut, Toyota melihat bahwa mesin ICE (internal combustion engine) memiliki prospek. Meskipun banyak pabrikan, khususnya Eropa mengambil keputusan untuk menghentikan pengembang mesin ICE.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan hidrogen memungkinkan mesin ICE yang dicap kotor dan berdampak buruk pada lingkungan, bisa diperbaiki. Pengembangan ICE hidrogen ini juga menjadi bagian dari strategi multi-pathway yang memberikan banyak pilihan untuk mencapai netral karbon.
"Ini hidrogen adalah pilihan teknologi hebat lainnya bagi kita untuk bergerak menuju netral karbon, dengan emisi hampir nol," tutur President Toyota Motor Asia Pacific Hao Q. Tien.
Di sisi lain, ICE hidrogen memberikan jawaban kendaraan yang tetap asyik dikendarai -memiliki suara knalpot.
Sementara itu, Corolla Cross H2 menanam dua tangki hidrogen pada area bawah ruang penyimpanan di bagai belakang. Di sektor mesin, Toyota mengubah sistem bahan bakar dari mesin bensin ke hidrogen.
Toyota masih memerlukan waktu untuk mengembangkan mesin hidrogen ini lebih lanjut. Bahkan, mereka menggunakan ajang motorsport termasuk di idemitsu Super Endurance 1500 untuk menguji performa dari GR Corolla H2 dan GR86 CNF (carbon neutral fuel).
ADVERTISEMENT
“Jika karbon adalah musuhnya, jangan bicara tentang satu teknologi. Bahkan dengan ICE saat ini, jika kita memiliki ICE hidrogen atau ICE dengan bakar sintetik, kita dapat memanfaatkannya, artinya ICE pun dapat menjadi solusi untuk masa depan asalkan nol karbon,” katanya.