Mencoba Yamaha Gear 125 Jakarta-Sentul, Konsumsi BBM Tembus 47,9 Km/liter

5 Desember 2020 18:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 4 Februari 2022 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test ride Yamaha Gear 125 dari Jakarta ke Sentul. Foto: dok. YIMM
zoom-in-whitePerbesar
Test ride Yamaha Gear 125 dari Jakarta ke Sentul. Foto: dok. YIMM
ADVERTISEMENT
Yamaha Indonesia pada 25 November 2020 lalu meluncurkan motor baru. Namanya Yamaha Gear 125, yang tersedia dalam dua varian dan dijual dengan harga Rp 16,750 hingga 17,350 jutaan.
ADVERTISEMENT
Nah pada Kamis (3/12) kemarin, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengadakan sesi media test ride. Fokusnya pada pengujian performa dan impresi berkendara dari Jakarta ke Sentul kemudian balik lagi ke Jakarta dengan jarak sekitar 126 km.
Test ride Yamaha Gear 125 dari Jakarta ke Sentul. Foto: dok. YIMM
Rute yang dilalui beragam, mulai dalam kota yang ramai lancar, sampai kontur jalan naik-turun dan 'berjerawat' selama di Sentul.

Seperti ini catatan kumparan setelah menjajal Yamaha Gear 125

Perjalanan start dari Yamaha Flagship Store di Cempaka Putih pukul 8.15 WIB, untuk bertolak ke titik 0 Sentul melalui Jalan Raya Bogor, dalam kondisi bensin terisi penuh.
Kondisi saat itu masih gerimis, permukaan jalan basah, serta ramai lancar. Perjalanan berangkat dikawal Patwal dan lajunya terbatas rata-rata di 40 km/jam.
Test ride Yamaha Gear 125 dari Jakarta ke Sentul. Foto: dok. YIMM
Secara keseluruhan, rasa mengendarai Yamaha Gear 125 seperti menunggangi Yamaha Soul GT, ergonomisnya dapat, dan tangan bisa menekuk rileks. Area lekukan kokpit keduanya bila dipandang sekilas hampir mirip, begitu pun posisi berkendaranya.
Panel instrumen Yamaha Gear 125. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Tinggi joknya sesuai spesifikasi 750 mm. Saya dengan postur 172 cm, kedua kaki bisa menapak dengan sempurna. Area pijakan kaki juga pas untuk ukuran sepatu 44. Sepertinya di atas itu akan mentok. Buat menanggulanginya paling posisi kaki terbuka dari deknya.
ADVERTISEMENT
Bicara performa mesin, ya mirip-mirip matik 125 Yamaha seperti Mio dan lainnya. Tarikannya halus dan ringan. Dalam situasi stop and go di kemacetan Jakarta, dari posisi diam ke 30 km/jam bisa dengan cepat diraih. Di atas kertas tenaganya 9,3 dk pada 8.000 rpm dan torsinya 9,5 Nm yang dicapai pada putaran 5.500 rpm.
Test ride Yamaha Gear 125 dari Jakarta ke Sentul. Foto: dok. YIMM
Sesekali saya coba buat menggebernya hingga 70 km/jam pada kondisi jalan yang lengang. Tarikan bawah ke menengah hingga atas terasa bertenaga, linear.
Berikutnya masuk wilayah Bojong Koneng, Babakan Madang dengan sebagian besar kontur jalan menanjak dan meliuk. Saat itulah performa Yamaha Gear 125 diuji.
Test ride Yamaha Gear 125 dari Jakarta ke Sentul. Foto: dok. YIMM
Akselerasi buat jalan menanjak sampai yang curam sekalipun tetap bertenaga. Dibawa meliuk-liuk juga rasanya mudah dan lagi-lagi ringan, ini juga berkat penggunaan ban tubeless dengan tapak lebar.
ADVERTISEMENT
Lanjut menyoal bantingan suspensi, bagian depan bisa meredam benturan dengan baik melibas polisi tidur dan jalan rusak. Sayangnya shockbreaker belakang masih sulit dikatakan empuk. Namun racikan suspensi depan dan belakangnya tersebut membuat pengendalian lebih lincah dan solid.
Ban belakang Yamaha Gear 125 Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Sampai di tujuan 0 km Sentul sekira pukul 10.15 WIB, jarum penunjuk sisa bensin hampir tegak. Artinya untuk menempuh jarak sekitar 60 km, tidak sampai menguras setengah tangki Yamaha Gear 125 yang sanggup menenggak 4,2 liter bensin.

Konsumsi BBM Yamaha Gear tembus 47,9 km/liter

Perjalanan berlanjut kembali ke Cempaka Putih pada sore hari. Saat pulang ini perjalanan tak lagi dikawal. Oleh karena itu peserta awak media diberi kesempatan mengujinya lagi baik menerapkan eco riding, daily use, atau lainnya.
ADVERTISEMENT
Kalau saya lebih memilih untuk mengkombinasikannya. Tidak melulu pelan supaya irit.
Test ride Yamaha Gear 125 dari Jakarta ke Sentul. Foto: dok. YIMM
Kadang memacunya dengan kecepatan tinggi sampai di atas 70 km/jam, menarik gas dalam-dalam dari kondisi diam, menggebernya perlahan, sampai berkendara mengikuti panduan indikator eco, supaya bisa lebih dalam mengetahui karakter Yamaha Gear 125 ini, termasuk konsumsi bahan bakarnya.
Sayangnya tidak ada pengujian khusus untuk mengetahui konsumsi bensinnya. Informasi konsumsi BBM pada panel instrumen juga tidak tersedia.
Speedometer Yamaha Gear 125 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Maka dari itu saat pulang sebelum tiba di Yamaha Flagship Store, saya mampir dulu di SPBU untuk mengetahui konsumsi BBM Yamaha Gear 125 dengan metode full to full.
Saat isi bensin lagi sampai penuh, ternyata tangkinya menenggak 2,63 liter bensin dari total 4,2 liter. Pada saat yang sama odometer menunjukkan 126 km.
ADVERTISEMENT
Dari metode full to full tersebut (126 dibagi 2,63) didapat angka 47,9 km/liter, yang sekaligus menjadi nominal catatan konsumsi BBM Yamaha Gear 125 pada sesi test ride kali ini. Angka bisa berbeda sesuai klaim Yamaha maupun peserta lain.