Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Generasi kelima Nissan Serena resmi mengaspal di Indonesia pada awal 2019 lalu. Punya kode bodi C27, MPV kotak ini punya tampilan desain yang lebih modern dan mewah.
ADVERTISEMENT
Pada bagian depannya, Serena C27 tidak lagi mengusung desain grille horizontal, melainkan hadir dengan desain grille V-Motion ala Nissan.
Lampu utamanya juga sudah mengusung model dual layer dengan bohlam LED. Desain tarikan garis dual layer tersebut seakan menyambung hingga ke bodi samping mobil.
Salah satu hal yang menarik dari Serena ini, yaitu pintu bagasinya yang dapat dibuka hanya bagian kaca bagasinya saja. Hal itu tentu sangat membantu, manakala mobil terpaksa parkir di area yang sempit.
Bagian dalamnya, Serena terbilang unggul dalam hal kelegaan kabin. Penggunaan jok model captain seat pada baris pertama dan kedua, jadi salah satu nilai plus dari mobil ini.
Walaupun tampak lebih asyik menjadi penumpang Serena, dan menikmati kenyamanan kursi penumpang belakang, saya juga penasaran bagaimana rasa saat mengemudikannya.
ADVERTISEMENT
Iya beruntung saja, saya dapat kesempatan itu dan mengendarainya di dalam kota selama 4 hari. Berikut catatan kumparan setelah menguji Nissan Serena C27.
Posisi Mengemudi
Salah satu hal yang dikhawatirkan oleh calon konsumen saat membeli Nissan Serena , mungkin menyoal posisi mengemudinya yang tidak enak. Namun, saat pertama kali saya duduk di mobil ini, harus saya akui, bahwa posisi mengemudi dari Serena C27 ini sangatlah nyaman dan ergonomis.
Memiliki dimensi yang cukup besar, duduk di jok pengemudi mobil ini sukses membuat kesan besar tersebut menjadi hilang. Kursi bisa diatur tinggi rendahnya, maju mundur, serta reclining.
Sayangnya, pengaturan jok-nya belum elektrik. Meski begitu, posisi duduk pengemudi di Serena ini terbilang sangat nyaman.
Begitupun untuk urusan visibilitas, pengemudi dapat dengan mudah melihat ke arah depan, samping dan belakang. Memang, untuk pilar A nya, dalam kondisi tertentu terasa cukup menghalangi.
ADVERTISEMENT
Beberapa catatan minus juga terdapat pada posisi mengemudi Serena C27. Pertama dalam hal tampilan instrumennya yang terlalu simple dan kecil, belum lagi posisi layar kamera parkir yang diletakan pada layar instrumen, dan bukan di layar head unit, membuat tampilan gambarnya menjadi sangat kecil dan menyulitkan pengemudi.
Fitur pemanja
Serena dibekali dengan head unit layar sentuh berukuran 7 inci, yang sudah dapat terkoneksi dengan Apple CarPlay dan Android Auto. Sistem audio tersebut didukung oleh 6 buah speaker.
Meski secara fungsional sudah sangat baik, sayangnya desain head unit yang terlalu kecil --serupa dengan milik All New Livina, membuatnya terasa kurang mewah.
Pada baris keduanya, Nissan menyematkan layar monitor lipat yang terdapat pada plafon. Ada juga port USB sebanyak 7 titik dan 1 colokan 12 volt yang tersebar di 3 baris joknya.
ADVERTISEMENT
Hadirnya jok captain seat pada baris kedua, juga menjadi nilai tambah dari mobil ini. Apalagi jok captain seat tersebut juga bisa digeser kanan-kiri, dan dibuat menempel atau terpisah antar dua joknya.
Sebagai sebuah mobil keluarga, Serena juga dilengkapi dengan cup holder yang sangat banyak, yaitu mencapai 16 titik, terbagi dalam 6 titik di belakang dan tengah, serta 4 di depan.
Sayangnya, Serena memang belum dilengkapi dengan atap sunroof atau panoramic roof, seperti generasi sebelumnya.
Rasa berkendara
Dibekali mesin bensin berkapasitas 2.0 liter naturally aspirated, nampaknya sudah cukup untuk membuat mobil berbentuk boxy ini untuk berakselerasi.
Saat menggunakan modus ECO, putaran bawah dari Serena ini terasa cukup responsif. Tenaga mesin tidak terasa loyo, meski memiliki dimensi yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pada putaran mesin menengah hingga atasnya memang terasa kurang responsif. Diperlukan kesabaran dalam menginjak pedal gasnya, untuk mendapatkan torsi puncaknya.
Dengan karakter seperti itu, membuat Nissan Serena C27 ini tidak bisa untuk diajak berakselerasi secara tiba-tiba. Sehingga, apabila Anda melakukan kick down, terasa akan ada jeda waktu beberapa detik untuk sistem melakukan perpindahan gigi.
Terlepas dari beberapa kelebihan dan kekurangan pada performa mesinnya, Serena memiliki suspensi yang sangat nyaman. Terasa saat melalui jalanan bergelombang dan rusak, suspensi mampu meredam pantulan bodi mobil dengan sangat baik.
Begitupun untuk urusan body roll-nya yang mampu terminimalisir dengan sangat baik. Saat menikung dengan kecepatan tinggi, dampak limbung atau body roll yang dihasilkan terbilang sangat minim.
Konsumsi bahan bakar
Salah satu hal yang cukup identik dengan Serena selama ini, yaitu menyoal konsumsi bahan bakarnya yang terkenal boros. Mengatasi hal itu, Nissan kabarnya telah melakukan beberapa ubahan pada sektor internal mesin Serena ini.
ADVERTISEMENT
Dengan beberapa ubahan pada jeroan mesinnya, pihak Nissan mengklaim Serena memiliki konsumsi bahan bakar yang sedikit lebih baik. Meskipun hal itu juga berdampak pada rasio kompresinya yang meningkat hingga 1:12.
Berdasarkan hasil pengetesan kumparan, saat melaju di jalan tol lingkar luar Jakarta dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam, Serena berhasil mencatatkan konsumsi bahan bakar pada MID yaitu berkisar 10,1 km/liter hingga 11,3 km/liter.
Angka tersebut didapatkan dengan menggunakan modus berkendara ECO driving dan saat jam pulang kantor.
Kesimpulan
Dengan beberapa ubahan signifikan yang dilakukan oleh Nissan, nampaknya sukses menjawab segala kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen.
Dibanderol Rp 475 juta untuk varian teratas, yaitu Highway Star, Serena hadir sebagai sebuah medium MPV sliding door yang mewah serta memiliki kenyamanan dan akomodasi sangat baik di bagian dalamnya.
Ya, bisa dikatakan Nissan Serena ini sangat cocok untuk Anda pilih sebagai mobil keluarga yang bisa diandalkan untuk kebutuhan dalam kota maupun luar kota.
ADVERTISEMENT