Mobil Diesel dengan Standar Euro 4 Tak Disarankan Tenggak Solar B35

6 Januari 2023 14:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota Hilux dan Fortuner GR Sport di GIIAS 2022. Foto: dok. Toyota
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Hilux dan Fortuner GR Sport di GIIAS 2022. Foto: dok. Toyota
ADVERTISEMENT
Bahan bakar jenis solar dengan campuran Bahan Bakar Nabati sebesar 35 persen atau B35 akan mulai diimplementasikan pada 1 Februari mendatang.
ADVERTISEMENT
Meningkatnya campuran minyak nabati tersebut tentu menimbulkan pertanyaan apakah biosolar tersebut masih cocok untuk mesin diesel modern?
Dealer Technical Support Department Head PT Toyota-Astra Motor (TAM), Didi Ahadi menjelaskan, penggunaan biodiesel sejatinya tidak disarankan oleh pabrikan.
“Sebenarnya untuk mobil diesel yang sudah Euro 4 tidak disarankan untuk pakai (biodiesel), harusnya kan menggunakan yang sesuai,” buka Didi ketika dihubungi kumparan (6/1).
Pengujian bahan bakar B30 sudah 80 persen. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
Namun, Didi tak menampik, beberapa pemilik mobil akan ada yang tetap menggunakan bahan bakar campuran nabati tersebut. Ia menyebut, pihaknya sebenarnya sudah melakukan penyesuaian pada mesin jauh sebelum biodiesel B35 terbit.
“Kita sudah melakukan penyesuaian sejak B20, waktu itu yang kita lihat ada bagian seal atau karet pada filter solar jadi memuai ketika pakai biosolar. Nah, itu kita ganti agar lebih kuat ketika misalnya diisi biosolar,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Makanya, bila biodiesel B35 nantinya akan diterapkan, Didi mengatakan tidak akan ada penyesuaian pada komponen mesin dan sistem penyuplai bahan bakarnya.
“Kemudian soal performa pasti ada penurunan, salah satunya adalah vibrasi pada mesin. Pasti akan jadi lebih keras, mungkin tidak terlalu besar, tapi pasti ada bedanya,” pungkasnya.
Uji coba B40 di mesin diesel di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, Rabu (26/10/2022). Foto: Dok. Kementerian ESDM
Adapun, dirinya juga mengingatkan soal interval penggantian filter solar, apabila pemilik kendaraan nantinya lebih sering menggunakan biodiesel tersebut.
“Harus dilihat penggantian berkala untuk filter solarnya yang jadi lebih sering, takutnya jadi mampet. Setahu saya itu juga ada sifat deterjen buat membersihkan kotoran, takutnya kotoran itu numpuk di filter,” terang Didi.
Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan anjuran pabrikan juga berpotensi menimbulkan jelaga atau kotoran yang lebih banyak. Otomatis berpengaruh terhadap biaya perawatan dibandingkan dengan yang sering menggunakan bahan bakar yang sesuai.
ADVERTISEMENT
“Saya dulu pernah pakai (mobil diesel) solar dan selalu pakai (BBM) yang sesuai dan so far itu tidak jadi masalah baik di mesin, gas buangnya, emisi itu enggak pernah jadi masalah. Servis juga tetap normal,” tutur Didi.
***