Mobil Listrik Mazda MX-30 Siap Diboyong ke Indonesia

2 Februari 2020 10:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mazda MX-30 Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mazda MX-30 Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Perkembangan mobil listrik untuk menekan polusi udara, mulai didorong pemerintah. Indonesia, insentif dan kemudahan regulasi pun diberikan, agar ekosistem kendaraan ramah lingkungan segera terbentuk.
ADVERTISEMENT
Salah satu jenama otomotif Jepang, Mazda, yang juga berbisnis di Indonesia memiliki model mobil listrik yang diperkenalkan pada Tokyo Motor Show 2019 lalu, yaitu MX-30.
Mobil ini menggendong mesin e-SkyActiv dan menggunakan serat botol plastik daur ulang dan gabus pada interiornya.
Mazda MX-30. Foto: Dok. Mazda.com
Menyoal kemungkinan MX-30 meluncur ke Indonesia seiring ramahnya regulasi mobil listrik, PT Eurokars Motor Indonesia menyebut tinggal menunggu kebijakan dari prinsipal.
"Kalau secara langsung kami melihat misalnya Tokyo Motor Show ada MX-30, jadi secara global kami juga bergerak soal mobil listrik, tapi menunggu arahan dari global juga. Saat Indonesia siap tentu kita akan hadirkan kendaraan listrik yang sesuai," kata Ricky Thio, Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia, beberapa waktu lalu.
Mazda MX-30. Foto: Dok. Mazda.com
Namun, soal kepastian kapan mobil listrik MX-30 akan masuk ke Indonesia, Ricky belum bisa memberikan keterangan secara pasti.
ADVERTISEMENT
"Pasti secara global kita juga sudah memperhatikan itu (mobil listrik), tapi waktunya kapan? ini masih menunggu waktu yang tepat," ujarnya.
Rangka powertrain Mazda MX-30. Foto: Dok. Mazda.com
Mobil Listrik Tak Hanya Soal Pajak
DKI Jakarta sudah membebaskan biaya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)berbasis listrik murni yang berlaku mulai bulan ini. Selain itu, kendaraan listrik juga bebas ganjil-genap dan biaya parkir.
Menanggapi hal ini, Ricky mengatakan pihaknya juga perlu mempersiapkan strategi untuk membawa mobil listrik ke Indonesia, tidak hanya soal insentif pajak.
"Tapi kita tidak hanya melihat dari sisi insentif pajak, harus lihat dari sisi infrastruktur, baterai, persiapan chargernya yang harus kita pastikan sudah siap semuanya," tegasnya.