Mobil Pakai Tanduk Tambahan, Bumper dan Airbag Bisa Jadi Tak Berfungsi

11 Juni 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelindung bumper mobil. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelindung bumper mobil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Modifikasi mobil yang kerap terlihat di jalan adalah memasang tameng atau tanduk tambahan. Fungsinya selain mendongkrak tampilan lebih gagah, juga dipercaya memberi ekstra proteksi dari benturan depan maupun belakang.
ADVERTISEMENT
Namun sebelum memasang, Anda perlu mempertimbangkan dulu beberapa hal. Pertama, bumper mobil modern sudah dirancang sedemikian rupa dan mudah penyok untuk memberikan perlindungan kepada pejalan kaki maupun pesepeda.
“Standar internasional sekarang ini mensyaratkan bagi kendaraan terutama yang sering beroperasi di jalanan kota harus pedestrian friendly. Jadi kalau melaju pada kecepatan di bawah 40 km/jam atau lebih rendah lagi, tidak sampai membuat cedera parah ke pejalan kaki ketika tabrakan,” terang Pakar Desain Produk dan Pengamat Otomotif Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu.
Dibuat gampang deformasi atau lunak fungsinya untuk menyerap lebih banyak energi ketika terjadi benturan, sehingga bisa meminimalisir cedera fatal.
Di sisi lain area bumper yang dinamakan crumple zone itu juga memberikan perlindungan kepada pengemudi dan penumpang ketika terjadi tabrakan. Saat bumper hancur, maka aliran energi kinetik akan terserap dan tidak diteruskan ke safety cage atau kabin mobil.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pelindung bumper mobil. Foto: Shutterstock
Apabila dipasang tanduk tambahan, bisa jadi fungsi utama crumple zone tidak bekerja. Komponen tersebut umumnya tersambung ke sasis, sehingga ketika terjadi benturan bisa merusak struktur sasis. Terlebih tekanannya juga akan bertambah, yang harusnya diserap crumple zone namun terlebih dulu berbenturan dengan tanduk.
"Crumple zone jadi first layer bagi manusia itu, keamanannya dengan menyerap area sebesar mungkin impact dari tabrakan yang terjadi. Itu untuk mengurangi cedera parah dari area paha ke bawah, jadi enggak langsung frontal tertabrak,” pungkas Yannes.
Enggak cuma itu, Servis Manager Toyota Auto 2000 Cilandak Sapta Agung Nugraha menambahkan, kerja fitur airbag juga bisa jadi tidak berfungsi saat mobil disematkan produk aftermarket yang kerap disebut bull bar itu.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi tabrakan mobil. Foto: Shutterstock
“Jadi sebenarnya bukan hanya crumple zone. Ketika terjadi accident diharapkan airbag mengembang, nah syarat ngembangnya itu posisi seat belt harus dalam kondisi terpasang. Kemudian sensor di bagian-bagian tertentu ada di bagian depan yang dipasang itu membaca adanya benturan itu,” katanya saat ditemui kumparan di kawasan Cilandak, beberapa waktu lalu.
Dikhawatirkan, adanya aksesori itu, ketika terjadi benturan sensor tidak bisa membaca kondisi benturan. Sehingga sensor tidak mengirimkan sinyal kepada airbag untuk mengembang.