Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Modifikasi motor di Indonesia boleh dibilang jempolan soal kreasi dan membuat suatu karya. Seperti contohnya Yamaha Fino lansiran 2012 ini yang sukses disulap jadi estetik dan unik.
ADVERTISEMENT
Proyek di balik motor ini adalah Adega Anggayasta dari rumah modifikasi Rainbow Moto Builder. Kepada kumparan dia mengatakan, ide penggarapan motor ini sebenarnya diambil dari modifikator asal Amerika, Brent Walter.
"Ini sudah ada yang bikin di luar negeri, namanya Brent Walter. Dia bikin menggunakan fender asli dari mobil Volkswagen (VW) dan mesinnya menggunakan mesin potong rumput," kata Dega, panggilan karibnya, Selasa (30/3).
Dari laman Instagram Walter Werks motor ini dinamakan Volkspod, yang mana panel bodinya berasal dari fender VW Beetle. Sisi bodi VW diambil yang kemudian bagian kanan dan depan dibelah setengah, begitu juga yang belakang.
Lantas keduanya dilas hingga menyatu menjadi rapi dan lahirnya motor yang imajinatif ini.
Khusus karya Dega, ia tidak menggunakan fender asli dari mobil VW tapi memanfaatkan pelat galvanis yang lalu dibentuk serupa 1 banding 1 dengan kepunyaan Walter. Dia juga mengatakan sektor ini jadi salah satu hal paling rumit ketika proses penggarapan
ADVERTISEMENT
"Kita pakai full galvanis dengan tebal 1,2 milimeter. Termasuk sulit juga sih bikin bodinya, karena kita harus buat semirip mungkin dengan fender VW. Karena kalau beda nanti jadi gagal dan tidak bagus saja," terangnya.
Kemudian ubahan juga terjadi pada bagian sasis, semua konstruksi pada Yamaha Fino ditanggalkan dan dibuat yang baru agar presisi dengan bodi tadi. Tak banyak komponen original yang melekat pada Fino berwujud unik tersebut.
"Komstir, engine mounting, dan mesin masih pakai asli Yamaha Fino. Tujuannya agar lebih kuat, karena komstir dan engine mounting lumayan rawan (patah) kalau enggak pakai yang asli," pungkasnya.
Bagian kaki-kaki juga dirombak total. Suspensi depan dan belakang menggunakan model rigid, yang artinya tidak menggunakan per layaknya suspensi yang lain. Kedua roda juga diubah agar menyesuaikan dengan tampilan.
ADVERTISEMENT
"Untuk velg depan menggunakan ring 10 punya Vespa dan yang belakangnya kita pakai 12 inci," imbuh Dega.
Penggunaan velg dengan ukuran belang ini bukan tanpa alasan. Musababnya secara konstruksi bodi kustom, motor ini sedikit lebih pendek di bagian depan.
"Karena bentuk bodi agak melengkung, jika dipaksakan pakai velg 12 rata itu posisi depan pasti akan lebih tinggi. Makanya bagian velg depan kita menggunakan lebih kecil," jelasnya.
Dega mengatakan secara kenyamanan memang tak akan senyaman motor standar. Konsumennya sendiri memang menyebut motor ini bukan digunakan untuk harian tapi sebagai koleksi saja.
Sementara untuk sektor pencahayaan, Dega memanfaatkan lampu utama kepunyaan Honda Tiger yang ia sedikit modifikasi. Lalu untuk bagian lampu belakang mengandalkan produk after market.
ADVERTISEMENT
Selebihnya Dega melakukan kustomisasi pada bagian jok yang menggunakan bahan dari MBTech dengan balutan kulit berwarna cokelat. Kemudian untuk kelir bodi, ia coba merealisasikan permintaan konsumen yakni hijau tosca.
"Konsumen minta warnanya dibuat hijau tosca mirip warna VW. Jadi kita coba carikan warnanya dan buat semirip mungkin." pungkasnya.
Rp 15 atau 20 Juta konsumen bebas pilih
Bicara lama pengerjaan, kata Dega, bisa dituntaskan dalam waktu 60 hari saja. Tapi untuk motor yang satu ini butuh waktu 90 hari karena saat proses penggarapan banyak berbarengan dengan motor konsumen lain.
Nah untuk maharnya, Rainbow Moto Builder menawarkan dalam 2 opsi. Pertama pihaknya menyediakan unit atau mempersilakan konsumen membawa motor bahan sendiri.
"Kita mulai Rp 15 sampai 16 juta untuk konsumen yang punya bahan atau motornya. Kalau bahan dari kita Rp 20 juta sudah terima beres kayak itu," katanya.
ADVERTISEMENT