Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Perjalanan mudik sudah pasti akan memakan waktu yang lama, artinya durasi mengemudi mobil pribadi kita jadi lebih panjang dibandingkan dengan berkendara harian. Maklum, jarak yang ditempuh rata-rata sangat jauh.
ADVERTISEMENT
Tapi tahukah Anda, ternyata ada batas maksimal durasi mengemudi ketika melakoni perjalanan yang jauh. Aturannya sendiri pun sudah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 90 ayat 2,3, dan 4.
Isinya, mengenai batas waktu mengemudi maksimal 8 jam dalam sehari, lalu setiap 4 jam perjalanan pengemudi diharuskan beristirahat paling sedikit 30 menit sebelum melanjutkan perjalanannya kembali.
Kasusnya bisa berbeda lagi, bila pada satu hari perjalanan dapat menempuh waktu 12 jam. Istirahat yang dibutuhkan setidaknya mencapai paling sebentar yakni satu jam berturut-turut setiap 4 jam perjalanan.
Meski kita sudah menanamkan pemahaman tersebut, acap kali kita lupa atau bahkan tidak ingat bila sudah berkendara lebih dari 4 jam. Makanya, beberapa mobil disematkan fitur reminder sebagai pengingat lamanya berkendara seseorang.
ADVERTISEMENT
Salah satu mobil yang dilengkapi dengan fitur ini adalah Wuling Cortez. Ia memiliki fitur yang dinamakan Fatigue Driving Warning atau peringatan kelelahan berkendara.
“Cara kerjanya adalah trip computer pada mobil akan mengukur durasi berkendara yang ditampilkan melalui multimedia information display (MID). Jika sudah mencapai batas waktu yang diatur, pengingatnya akan aktif,” kata Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko kepada kumparan (14/4).
Menariknya, pengguna dapat mengatur batas waktu mengemudi yang diinginkan. kumparan sendiri sudah mencobanya langsung, ada enam pilihan batas waktu yakni mulai dari satu jam, kemudian satu setengah jam, dua jam, dua setengah jam, tiga jam, tiga setengah jam, dan terakhir empat jam.
Hadirnya fitur tersebut, dipastikan pengemudi tidak akan melewati batas durasi berkendara yang dianjurkan dan tentunya akan jauh lebih aman lagi. Khususnya untuk perjalanan panjang seperti mudik nanti.
ADVERTISEMENT
Enaknya lagi pengaturan fitur tersebut terbilang fleksibel. Seperti yang sudah disebutkan, pengemudi dapat mengatur durasi berkendaranya kurang dari 4 jam.
Menurut Instruktur Senior Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, saat melakukan perjalanan jauh dalam keadaan puasa, durasi waktu berkendara jauh lebih sedikit lagi yakni hanya dua jam sekali diselingi dengan istirahat.
Karena saat mudik, ada banyak variabel yang mendukung pengemudi lebih cepat lelah karena kondisi lalu lintas yang padat, maupun cuaca yang dapat mempengaruhi fisik dan mental para pengemudi.
“Istirahat maksimal setiap 2 jam sekali itu 15-30 menit, bisa berhenti gunakan rest area atau posko mudik sehingga istirahat yang berkualitas dapat dimaksimalkan. Itu akan me-reboost dan me-recovery stamina yang sudah drop,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya durasi mengemudi yang dipangkas, tetapi waktu istirahat juga perlu ditambah apabila pengemudi sudah merasakan tanda atau gejala kelelahan.
“Dalam kondisi normal itu 2 jam sekali. Kalau puasa kan berbeda dari kondisi normal, maka bisa kurangi dari situ acuan waktu istirahatnya, ambil waktu 1,5 jam sekali kemudian berhenti untuk istirahat,” tukas Jusri.
***