Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Toyota lewat perusahaan pembiayaannya meluncurkan layanan sewa mobil khusus konsumen individu. Namanya Kinto One, layanan berlangganan mobil Toyota dalam kurun waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
Dalam skemanya, harga paling murah di angka Rp 4.395.000 untuk menyewa Toyota Agya G transmisi manual selama tiga tahun. Biaya tersebut dibayarkan 36 bulan dan sudah termasuk biaya perawatan, pajak, berlangganan, serta asuransi.
Jika ditotal, harga sewanya Rp 158.200.000. Sementara harga mobilnya melalui laman resmi Rp 148.100.000.
Bandingkan dengan mencicil
Bagaimana? Sepadan kah dengan pengeluaran tersebut? Apalagi hanya untuk bayar sewa, tanpa mengantongi hak izin memilikinya. Tapi coba kita bandingkan dengan pembelian melalui skema cicilan, yang nilai angsurannya sedikit sama di angka Rp 4.050.000 selama tiga tahun.
Dari simulasi kredit pada laman Astra Credit Company (ACC), skema tersebut mengharuskan Anda membayar uang muka sebesar Rp 42.575.000, atau minimal 25 persen dari harga mobil. Rincian ini sudah termasuk asuransi all risk dan pajak kendaraan di tahun pertama sampai terbitnya surat kendaraan.
Kasarnya bila ditotal uang muka dan jumlah angsurannya, maka pengeluaran Anda menjadi Rp 184.325.000 untuk memiliki Toyota Agya G M/T.
ADVERTISEMENT
Tapi belum selesai, supaya sepadan, siapkan lagi dana untuk servis berkala selama tiga tahun atau 50.000 km.
Jika mengacu laman Toyota bagian after sales, maka rincian servis Agya sampai 50.000 km meliputi:
Artinya, biaya servis yang harus dikeluarkan sebesar Rp 2.523.000 hingga 50.000 kilometer. Namun, yang perlu jadi catatan, harga tersebut tentu saja bisa lebih rendah atau lebih besar --tergantung pemakaian.
Selain biaya servis, variabel yang tak boleh luput yakni pajak tahunan. Untuk mengetahui besaran pajaknya, ketahui dulu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dan persentase pajak progresif kendaraan.
Oke kita simulasikan, mobil merupakan pembelian pertama di Jakarta. Diketahui NJKB Toyota Agya 1.2 G M/T adalah Rp 118.000.000 dan besaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) kepemilikan pertama adalah 2 persen dari NJKB. Maka:
ADVERTISEMENT
Rp 118.000.000 x 2 persen = Rp 2.360.000
Hasil tadi ditambah Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) untuk mobil sebesar Rp 143.000. Sehingga total bayar pajaknya menjadi:
Rp 2.360.000 + Rp 143.000 = Rp 2.503.000
Besaran pajak ini dibayarkan pada tahun kedua dan ketiga, usai dikalikan dua -asumsi kepemilikan selama 3 tahun- menjadi Rp 5.006.000. Tapi perlu ingat, nilai tersebut masih hitungan kasar, belum dikurangi nilai penyusutan kendaraan tiap tahun.
Nah, akhirnya kita bisa menarik kesimpulan biaya kepemilikan Toyota Agya tipe G M/T selama tiga tahun, setelah ditambah uang muka, jumlah angsuran, biaya servis, dan pajak adalah Rp 191.854.000.
Kesimpulan
Memang, untuk skema berlangganan relatif lebih rendah, yakni lebih murah Rp 43.754.000. Si penyewa juga tidak perlu repot menyetor uang muka, mengurus perawatan mobil, asuransi, hingga pajak.
ADVERTISEMENT
Tapi seperti dijelaskan di awal, uang yang dikeluarkan di awal adalah untuk membayar sewa, bukan kepemilikan aset atas nama Anda pribadi. Yang sudah barang tentu, mobil itu harus dikembalikan begitu habis masa kontrak sewa, atau istilah Kinto menyebutnya berlangganan.
Sementara jika melihat skema cicilan dan biaya kepemilikan selama tiga tahun, angkanya lebih besar. Apalagi harus menyiapkan uang muka. Hanya saja perbedaannya untuk membayar aset yang dimiliki sendiri.
Oke, sudah tergambarkan? Skema ini sifatnya perbandingan kasar. Pilihan balik lagi ke Anda menyesuaikan kebutuhan, kemampuan finansial, dan motivasi kepemilikan aset, mau sewa mobil berlangganan atau sekaligus memilikinya langsung.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT