Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ngecas Mobil Listrik Jakarta-Surabaya Cuma Rp 300 Ribuan
17 September 2022 17:31 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Belum lama ini kumparan berkesempatan menjajal mengemudikan mobil listrik dari Jakarta ke Surabaya . Modelnya menggunakan MG ZS EV , yang memang belum resmi diluncurkan. Tapi pabrikan coba ingin membuktikan kemampuannya saat 'disiksa' perjalanan jauh.
ADVERTISEMENT
Sekilas mengenai mobil ini, dapur pacunya dibekali baterai berkapasitas 50,3 kWh. Dari pengetesan NEDC, daya tempuh potensialnya bisa mencapai 400 kilometer. Tapi aktualnya sekitar 307 kilometer saat baterai diisi penuh.
Pada ulasan sebelumnya kami sudah merinci perjalanan tersebut melintasi tol Trans Jawa, kali ini fokusnya pada catatan biaya pengecasan, penggunaan energi selama perjalanan, hingga rata-rata konsumsi daya mobil listrik tersebut.
Biaya ngecas mobil listrik cuma Rp 300 ribuan
Oke pertama, langsung saja. Biaya pengecasan yang dihabiskan sekitar Rp 329.708 dengan jarak tempuh 782,7 kilometer. Perjalanan awal kondisi baterai penuh. Kemudian secara total kami melakukan pengecasan sebanyak empat kali:
ADVERTISEMENT
Etape Jakarta-Surabaya kami bagi menjadi dua hari, sehingga ada kalanya kami keluar tol Trans Jawa dan mencari SPKLU yang tersedia di Semarang. Hemat kami, apabila tidak exit tol maka mobil listrik tersebut juga akan perlu melakukan pengecasan sebanyak 4 kali.
Berdasarkan yang kami alami, setiap hampir menginjak jarak tempuh 200 kilometer, mobil paling tidak harus diisi dayanya. Ini dilakukan supaya aman terhindari dari kehabisan daya di tengah jalan.
Ya kendati masih ada sisa daya tempuh, perlu diingat tidak semua rest area memiliki fasilitas pengisian daya mobil listrik. Maka dari itu, dengan informasi sisa daya tempuh yang ada, bisa jadi patokan untuk menjangkau SPKLU berikutnya.
Lanjut bahas penggunaan energi. Beruntung pada MG ZS EV tertera perihal penggunaan daya baterai selama mobil digunakan. Jadi ada informasi besaran daya yang terpakai menggunakan persentase. Ini juga penting dilihat untuk menghemat konsumsi daya.
Karena bagaimanapun baterai merupakan satu-satunya sumber daya untuk menggerakan motor penggerak pada mobil listrik, juga sistem pendingin kabin. Informasi ini berguna untuk memantau kerja baterai.
ADVERTISEMENT
Semakin agresif cara berkendara serta paling dingin AC yang disetel, maka angkanya makin besar. Paling hemat dengan laju konstan 100 km/jam, daya terpakai 20 persen. Beda cerita ketika di atas itu, daya yang tersedot rupanya lebih besar lagi.
Konsumsi dayanya 6,4 km/kWh
Oh iya selama perjalanan ini, mobil listrik yang kami tes mengkonsumsi daya sekitar 121,787 kWh. Bila dibagi dengan jarak tempuh, maka rata-rata konsumsi dayanya sekitar 6,4 km/kWh.
Terus berapa biaya per kWh selama ngecas? Sekitar Rp 2.700 per kWh untuk bisa melaju sejauh 6,4 kilometer. Kok enggak sama seperti biaya listrik rumahan? Iya, ini karena ngecasnya di SPKLU, jadi dikenakan pajak penerangan jalan (PPJ) dan biaya admin pembayaran digital.
Selebihnya bagaimana, mau beralih ke mobil listrik yang lebih murah biaya energinya? Sebagai perbandingan, pengetesan ini juga didampingi model MG HS i-Smart, yang pada jarak serupa menghabiskan biaya BBM sekitar Rp 1 juta.
ADVERTISEMENT