Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Peluang Motor Listrik Buatan Universitas Budi Luhur BL-SEV-01 Diproduksi Massal
19 Februari 2021 10:09 WIB
ADVERTISEMENT
Satu lagi motor listrik karya anak bangsa hadir di Indonesia. Kali ini datang dari tangan terampil para mahasiswa Universitas Budi Luhur (UBL), yakni BL-SEV01 .
ADVERTISEMENT
Motor ramah lingkungan berkonsep sport itu sebenarnya sudah diluncurkan pada bulan lalu dan baru saja merampungkan uji coba performa di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, belum lama ini.
Meski mengalami kendala minor pada bagian teknis tepatnya di gear set depan rantai. Motor listrik ini mampu mencatatkan kecepatan puncak sampai 100 km/jam.
Lalu pertanyaannya, akankah motor listrik ini akan dikembangkan lebih jauh, misalnya dijual secara umum ke publik? Mengingat BL-SEV01 cukup mendapatkan respons positif.
Kepala Tim Pusat Studi Kendaraan Listrik Universitas Budi Luhur, Sujono mengatakan peluang BL-SEV01 diproduksi massal sangat terbuka lebar. Saat ini pihaknya masih terus mengembangkan seluruh teknis dari motor itu sendiri.
"Kita ini test untuk race baru sekali, sebelumnya memang sudah ada pengetesan pertama dan sudah dapat data evaluasi untuk penyempurnaan. Harapannya memang bisa masuk ke tahap komersil," kata Jono, panggilan karibnya saat dihubungi kumparan, Rabu (17/2).
Dia melanjutkan, pada dasarnya pihak universitas berfokus pada bidang pengembangan atau riset, sementara untuk masuk tahap produksi massal dan dijual ke khalayak umum butuh dukungan stakeholder atau perusahan otomotif.
ADVERTISEMENT
"Cuma memang karena ini utamanya adalah pendidikan fokus ke riset pengembangan, enggak mungkin berdiri sendiri butuh kolaborasi. Kemarin saat pengetesan di Sentul, ada beberapa pihak menyebutkan jika masuk produksi massal mereka berminat untuk memfasilitasi salah satunya yang punya Sirkuit Sentul," kata dia.
Tantangan kendaraan listrik
Untuk saat ini, kata Jono, kendala yang ditemui adalah belum maksimalnya dukungan dari industri dalam negeri. Seperti contohnya penggunaan beberapa part yang masih harus menggunakan produk dari luar.
"Seperti contohnya baterai sell dan dinamo untuk saat ini harus kita datangkan dari China dan kita assembling di sini sesuai kebutuhan. Untuk konsumennya juga masih proses transisi untuk menerima kendaraan listrik," katanya.
Selanjutnya adalah ketersediaan ekosistem kendaraan listrik seperti infrastruktur pengecasan dan juga baterai swap. Jika ini sudah terpenuhi, maka konsumen akan lebih tertarik menggunakan kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
"Penyediaan sistem charging kemudian juga sistem fast charging dan lain sebagainya itu merupakan salah satu kendala yang kita hadapi. Dengan inovasi ini harapannya bisa mengedukasi ke masyarakat bahwa EV memang mungkin dan jadi satu alternatif," jelasnya.
Motor listrik BL-SEV01 secara spesifikasi masuk ke segmen high performance di mana motor ini dibekali dinamo BLDC 96 volt dengan tenaga maksimal 16 kw atau 21,4 dk.
Sementara untuk baterainya berkapasitas 48 A dan controller 96 volt 200 ampere. Kombinasi ini memungkinkan daya motor bisa terisi penuh hanya dalam waktu 4 jam saja.
Dalam pembuatan dan perancangannya, universitas menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Katros Garage. Sebelumnya UBL juga sudah menetaskan kendaraan listrik seperti mobil listrik BLITS, Neo BLITS, dan pengembangan dari motor listrik Zero (BL40).
ADVERTISEMENT