Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kami akan luncurkan, kalau bicara soal waktu, harga, dan spesifikasi pasti akan kami umumkan tunggu waktunya. Sebenarnya enggak lama juga, nanti akan datang enggak akan lama lagi," ungkap Chief Marketing Officer PT HMID Budi Nur Mukmin di Jakarta, Rabu (20/3).
Bicara model, Kona yang bakal dipasarkan ini merupakan generasi kedua. Sebelumnya HMID pernah memasarkan Kona listrik generasi pertama pada akhir 2020.
Sebenarnya jantung mekanisnya dibagi tiga: mesin bensin, hybrid, dan listrik murni. Adapun model yang pada Februari lalu dipamerkan, hadir dalam bentuk BEV.
Menilik spesifikasinya, pabrikan asal Korea Selatan ini menawarkannya dalam dua pilihan. Pertama standard range menggunakan baterai 48,4 kWh dengan tenaga 154 dk dan torsi 255 Nm.
Ada pula opsi long range, yang menggunakan baterai berkapasitas lebih besar mencapai 65,4 kWh yang menjanjikan tenaga 215 dk dengan torsi 255 Nm. Dalam pengukuran WLTP, jarak tempuhnya mencapai 490 kilometer.
ADVERTISEMENT
Selama dipamerkan, HMID telah menjaring pemesanan unit. "Ada tapi angkanya enggak bisa kami sebutkan di sini," lanjut Chief Operating Officer PT HMID Fransiscus Soerjopranoto.
Lanjutnya kemarin merupakan momentum bagi perusahaan untuk melakukan studi pasar mengenai respons dan tentunya harga yang pantas pada Hyundai Kona EV.
"Kebetulan ada beberapa maker China yang sudah mengumumkan harga, kami masih timbang-timbang harganya, terus kami enggak mau terlalu banyak berjanji mengenai delivery dan sebagainya karena takut pada saat SPK mobilnya belum bisa kami kirimkan," pungkasnya.
Hyundai Kona listrik nantinya akan diproduksi dalam negeri menggunakan baterai lokal, yang diproduksi oleh PT HLI Green Power yang merupakan entitas perusahaan patungan LG dan Hyundai.
Investasi perusahaan senilai 3 miliar US dolar meliputi pembangunan fasilitas pabrik sel baterai dan sistem baterai --oleh Hyundai Energi Indonesia-- yang berlokasi masing-masing di Karawang dan Cikarang.
ADVERTISEMENT
Pabrik tersebut ditargetkan bisa memproduksi sel baterai lithium-ion berkapasitas 10 gWh per tahun untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 150 ribu mobil listrik.
Kedua pabrik baru tersebut akan beroperasi mulai April 2024 sebagai pelengkap fasilitas produksi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), yang juga akan menambah kapasitas produksi mobil listrik hingga 70 ribu unit tahun ini.