Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, microsleep bisa terjadi pada saat mudik akibat kondisi perjalanan yang monoton.
“Microsleep itu kadang-kadang karena melamun, situasi yang monoton, membosankan, padahal fisik mentalnya bugar,” ucap Jusri kepada kumparan.
Hal lainnya yang menyebabkan microsleep karena kurangnya stimulus pada pengemudi. Perlu diingat, gangguan tidur ini dapat menimbulkan potensi terjadinya kecelakaan.
Cara mencegah microsleep
Jusri mengingatkan sebelum mudik dengan kendaraan pribadi, pengemudi harus mempersiapkan kebugaran dengan istirahat serta asupan yang cukup.
“Pada saat mengemudi, ada 2 cara mencegah microsleep. Pertama menstimulus otak dan yang kedua selalu mengidentifikasi tanda-tanda kelelahan tersebut,” lanjut Jusri.
Cara menstimulus otak cukup mudah, pengemudi hanya perlu melakukan dan menjaga ritme mengawasi situasi sekeliling mobil, seperti melihat ke depan, kemudian memperhatikan kaca spion tengah, kanan, dan kiri dengan durasi 5 sampai 8 detik lamanya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, tetapkan pola istirahat selama mudik. Menurut Jusri, lakukan istirahat setiap 2 sampai 3 jam dan mengemudi tidak lebih dari 10 jam.
“Usahakan sedemikian rupa 2 jam pertama istirahat 15 menit, maksimal 30 menit, lakukan stretching apalagi situasi mudik ini akan timbul macet yang cukup melelahkan,” tuturnya.
Walaupun tidak merasa lelah atau letih, pengemudi tetap disarankan untuk melakukan istirahat atau berhenti di rest area terdekat setiap 2 jam. Untuk istirahat selanjutnya, disarankan mengambil power nap atau tidur singkat sekitar 15-30 menit.
“Power nap tadi akan memberikan kebugaran yang seakan-akan membuat badan jadi lebih segar,” jelas Jusri.
Perlu diingat, lakukan power nap sesuai yang disarankan, yakni sekitar 15-30 menit. Sebab, jika lebih dari itu, dampaknya menjadi berbeda pada tubuh, seperti emosi yang tidak stabil dan badan masih terasa kurang segar.
ADVERTISEMENT