Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Perjuangan Menperin Kembalikan Produksi Mitsubishi Colt L300 ke Indonesia
28 Juli 2022 21:09 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Suara Agus saat mengucapkan kalimat tersebut meninggi. Dia benar-benar geram. “Tapi, akhirnya mereka akan memindahkan kembali produksi L300 ke Indonesia,” kata Agus seusai bertemu pimpinan Mitsubishi di Hotel Imperial, Tokyo, Selasa (26/7/2022).
ADVERTISEMENT
Agus Gumiwang mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu CEO Mitsubishi Motors Corporation (MMC) Takao Kato, yang kala itu ditemani Executive VP MMC Yoichiro Yatabe, Division General Manager MMC Hiroyuki Egami, dan Indonesia desk MMC Hideki Miya. Pertemuan tersebut berlangsung selama satu jam.
Kedua menteri ini ingin memastikan agar komitmen-komitmen Mitsubishi dalam berinvestasi di Indonesia terealisasi dengan baik. Pertemuan berlangsung sehari sebelum Presiden Jokowi datang ke Tokyo untuk bertemu Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio dan para pengusaha papan atas Jepang.
Agus Gumiwang wajar merasa marah karena Mitsubishi Colt L300 merupakan mobil niaga yang sudah eksis di Indonesia selama 40 tahun dan melegenda.
Mitsubishi Colt L300 yang masuk dalam segmen kendaraan niaga ringan menjadi mobil terlaris di kelasnya. Tahun lalu, mobil ini menguasai 65 persen pasar dengan penjualan sebanyak 27.100 unit. Mobil niaga dengan pangsa pasar terbesar, kenapa produksinya malah dipindah ke Filipina?
ADVERTISEMENT
Ini yang membuat Agus Gumiwang tidak habis pikir. Agus sudah menanyakan langsung ke MMC alasan mengapa produksi Colt L300 dipindahkan ke negara lain. Karena dengan demikian, untuk memenuhi permintaan Colt L300 dalam negeri, Indonesia terpaksa harus mengimpor dari Filipina. Padahal, saat ini, Indonesia malah ingin memperluas ekspor otomotif ke banyak negara.
Menurut Agus Gumiwang, Mitsubishi sudah menjelaskan alasan pemindahan itu. Mitsubishi beralasan ingin memproduksi produk-produk baru otomotif berlambang Tiga Berlian itu di pabriknya di Indonesia. Namun, Agus Gumiwang tetap ngotot tidak ada negosiasi apa pun agar produksi Colt L300 kembali diproduksi di Indonesia.
Akhirnya, kata Agus, MMC menyerah. “Mulai tahun depan, Colt L300 akan diproduksi lagi di Indonesia,” kata Agus Gumiwang tersenyum. Atas keputusan Mitsubishi ini, Agus pun mengapresiasi.
Menko Airlangga juga menegaskan hal yang sama, bahwa Mitsubishi akan mengembalikan produksi Colt L300 di Indonesia. “Saat ini Mitsubishi memproduksi Colt L300 di Filipina. Tapi kami sudah dapat kepastian Mitsubishi akan mengembalikan produksi Colt L300 di Indonesia,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain menjanjikan produksi Colt L300 di Indonesia kembali, MMC juga akan memperbesar investasinya dengan mengalokasikan Rp 10 triliun untuk tahun 2022-2025. Salah satunya digunakan untuk membangun mobil listrik pada tahun 2023.
Di mata Takao Kato, Indonesia merupakan negara sangat penting buat Mitsubishi. “Pangsa besar Mitsubishi di Indonesia terbesar di dunia,” kata Kato. Karena itu, MMC akan terus berkomitmen membangun industri otomotif di Indonesia.
Takao Kato meminta Pemerintah Indonesia memberikan insentif terkait ekspor produk mereka. Menko Airlangga dengan cepat menjawab permintaan tersebut. “Sebenarnya dari sisi besaran pajak, Indonesia tidak kalah bersaing dengan negara lain, contohnya Thailand. Namun, karena ada besaran perbedaan pajak daerah, maka terkesan pajak di Indonesia lebih tinggi. Ini yang sedang kita kaji di Pemerintah Pusat,” ujar Airlangga.
ADVERTISEMENT
MMC sejak mendirikan MMKI (PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia) tahun 2018, terus meningkatkan jumlah ekspornya, dan menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor yang sangat penting bagi Mitsubishi. Saat ini sedang disiapkan ekspor produk MMKI ke Australia.
Mobil produksi MMKI akan diekspor ke 40 negara pada tahun ini. Mitsubishi optimistis bisa mengapalkan 72 ribu unit kendaraan tahun ini (meningkat dari 42 ribu unit di 2021) dan menargetkan bisa menembus 98 ribu unit pada 2024.
Pertemuan Menko Airlangga, Menteri Agus Gumiwang, dan Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi dengan pimpinan MMC Selasa lalu datar-datar saja. Berbeda dengan suasana saat Menteri Agus Gumiwang bertemu pimpinan MMC Maret lalu. MMC meneguhkan komitmennya dan pemerintah akan memberikan dukungan penuh. Pertemuan berlangsung hangat, tidak ada jarak antara kedua belah pihak, bahkan diselingi tawa. Pertemuan berakhir dengan jabat tangan dan senyuman seperti terlihat di foto.
ADVERTISEMENT