Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Berdasarkan analisis prakiraan curah hujan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim hujan akan terjadi pada awal bulan November 2019.
Berangsur-angsur curah hujan akan terus meningkat pada bulan Desember di seluruh Indonesia.
Dengan adanya prediksi ini, tentu harus disikapi dengan bijak, utamanya mempersiapkan diri dan pakaian saat musim hujan. Khususnya para pengguna jalan yang menggunakan kendaraan, kesiapan motor dan mobil juga harus dimatangkan.
Instruktur keselamatan berkendara yang juga pendiri Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu menilai, sebelum mempersiapkan pakaian maupun kendaraan, usahakan mungkin pastikan kondisi tubuh selalu bugar.
"Karena yang namanya pergantian musim bisa saja bikin sakit, demam, kalau dipaksakan bisa berbahaya karena konsentrasi selama berkendara menurun," kata Jusri kepada kumparan belum lama ini.
Beli jas hujan jauh-jauh hari
Setelahnya, baru persiapkan aneka pakaian musim hujan seperti mantel untuk badan, tas, maupun sepatu. Apabila kondisinya sudah tidak lagi baik, ada baiknya beli yang baru supaya terhindar dari rembesan air.
Rekomendasinya kata Udin, salah satu penjual aksesori pengendara motor Planet Costum di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, banderol jas hujan sebenarnya sama, mau sebelum atau saat musim hujan.
Hanya saja karena stoknya masih banyak sebelum musim hujan , maka ada baiknya beli jauh-jauh hari. "Harganya bisa naik kalau stoknya habis, itu juga tergantung model sama stok dari gudang," jelasnya.
Sementara untuk mantel tas atau sepatu, stoknya akan banyak karena tidak banyak orang yang memakainya.
Pilih model setelan
Supaya tetap memberikan keleluasaan ruang gerak dan aman digunakan, jelas Jusri pakai jas hujan model setelan. Hindari model ponco meskipun banyak yang menganggap lebih efektif bisa dipakai untuk dua orang sekaligus.
Jas hujan model jubah ini tentunya membahayakan, apalagi saat tertiup angin, berpotensi menyangkut pada sistem penggerak motor, spion mobil, atau tepian mobil bak terbuka sehingga menyebabkan terseret.
"Ini masalah klasik sebenarnya (kecelakaan akibat jas hujan ponco) maka hindari jas hujan tersebut. Pilih yang setelan atas bawah, sedikit longgar, dan punya warna menyala," kata Jusri.
Ganti ban dan cek kelistrikan
Setelahnya, pastikan kondisi sepeda motor aman untuk dikendarai saat musim hujan. Mudahnya adalah mengecek kondisi ban, bila kembangannya menipis alias aus, maka segera ganti dengan yang baru sehingga traksi terjaga dan meminimalisir adanya aquaplanning.
Kemudian periksa fungsi kelistrikan dan pastikan semua lampu bekerja dengan baik. "Karena lampu bukan hanya alat penerangan saja, tapi juga cara berkomunikasi dengan pengendara lain," terangnya.
Periksa wiper dan cairan pembersih jendela
Selanjutnya khusus pengguna roda empat, tidak ada salahnya buat mengecek kondisi wiper. Bukan tidak mungkin terlalu lama dibiarkan, membuat kondisinya getas, sehingga kemampuannya menyapu air tidak lagi baik.
Tentu seperti jas hujan, kalau kondisinya sudah jelek, maka ganti dengan yang baru. Di pasaran banderolnya beragam mulai dari Rp 50 ribuan untuk satu unitnya.
Terakhir, jangan lupakan untuk memastikan kondisi cairan pembersih kaca depan dan belakang. Cairan ini punya fungsi melicinkan gerak wiper saat menghapus kotoran, utamanya setelah hujan, ketika cipratan ban kendaraan depan mengenai kaca.