Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nah, ketika menaiki bus , ada beragam preferensi posisi tempat duduk yang dipilih penumpang, yaitu di depan, tengah maupun belakang. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Kepala Operasional PT Safari Dharma Sakti, Kemal Maulana mengungkapkan banyak penumpang yang memilih kursi di bagian depan. Alasannya untuk menikmati pemandangan dan menghindari mabuk perjalanan.
“Duduk di depan akan membuat perasaan mual teralihkan. Sebab, dia akan fokus untuk melihat pemandangan. Maka dari itu, banyak orang yang biasanya memilih bangku di depan kalau memang suka mabuk perjalanan,” katanya saat dihubungi kumparan, Senin (10/4).
Namun, posisi ini kurang nyaman untuk istirahat di malam hari. Sebab, sorot lampu kendaraan dari arah berlawanan akan mengenai penumpang secara langsung.
“Kalau memang mau istirahat atau tidur selama di perjalanan. Lebih baik, di tengah, karena tidak silau. Namun, ada baris kursi yang biasa dihindari yakni baris ketiga dan keenam. Ini dikarenakan posisinya berada di atas roda,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Posisinya ini bakal memberikan perasaan kurang nyaman bagi penumpang. Sebab, guncangan akan sedikit berasa. Apalagi, kalau melewati jalanan berlubang.
“Nah, posisi belakang ini kadang beberapa orang banyak yang memilih, karena space-nya lebih lega, utamanya di kursi baris ketujuh di depan pintu bagian belakang. Itu kalau recleaning cukup lega,” terangnya.
Meski demikian, posisi duduk bus di belakang memiliki banyak kekurangan katanya. Mulai dari bau dari toilet yang bisa menyebar ke area kabin, getaran mesin yang cukup terasa, hingga bantingan suspensi yang cukup terasa.
“Meski ada wewangian, kadang baunya sering masuk ke area kabin. Posisi mesin juga kan biasanya di belakang. Nah ini, kalau lagi berakselerasi, kadang masih masuk getaran mesinnya. Meski peredamnya sudah bagus,” kata pria yang akrab disapa Kemal.
ADVERTISEMENT
Khusus bus double decker, banyak penumpang yang memilih di area kursi bagian depan, di bagian atas. Sebab, pemandangan yang dilihat lebih leluasa dibandingkan di bawah.
“Kalau di bagian bawah, nyamannya karena aksesibilitas yang mudah. Selain itu, banyak perusahaan otobus juga memanfaatkan bagian bawah, untuk kelas premiumnya, karena ruang yang terbatas tadi,” tambah Bus & Coach Consultant Karoseri Laksana Lang Widya Praba Wasista.
Sayangnya, bila duduk di bagian bawah, pemandangan yang dilihat cukup terbatas, berbeda dengan di bagian atas. Namun, kenyamanan bagi semua tempat duduk sudah didapatkan oleh seluruh penumpang. Sebab, sasis yang digunakan di Indonesia sudah premium.