Produsen Jok Mobil Terkemuka di Dunia, Recaro Ajukan Pailit

3 Agustus 2024 7:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jok Recaro bekas Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Jok Recaro bekas Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Kabar kurang menyenangkan tengah menghampiri Recaro. Perusahaan yang begitu identik dengan komponen tempat duduk atau jok mobil itu menyatakan diri pailit karena disebut alami kesulitan keuangan yang hebat.
ADVERTISEMENT
Ini disampaikan langsung oleh perusahaan melalui siaran resminya. Merek yang berkantor pusat di Kirchheim unter Teck, Jerman itu mengajukan pailit ke pengadilan setempat beberapa waktu lalu. Kenaikan harga dan hilangnya sejumlah kontrak jadi penyebabnya.
Pembayaran kebangkrutan akan menjamin upah dan gaji karyawan. Para karyawan diberi tahu pada Selasa (30/7) pagi dalam pertemuan balai kota bersama dengan serikat pekerja, dewan pekerja, dan politisi lokal.
Pada 29 Juli 2024, pengadilan menyetujui administrasi mandiri awal dan menunjuk pengacara Holger Blümle dari firma hukum Schultze & Braun sebagai kustodian awal. Perusahaan konsultan internasional, Baker Tilly memberikan nasihat hukum selama proses berlangsung.
Jok Recaro dengan Airbags samping untuk Toyota GRMN Yaris. Foto: Dok. Toyota Global Newsroom.
Selama masa bangkrut tersebut, Recaro berencana tetap untuk mempertahankan aktivitas produksinya secara penuh dan masih melayani semua pesanan yang ada. Para pemegang saham menekankan pentingnya organisasi di kawasan dan telah berjanji mendukung upaya restrukturisasi.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, proses kebangkrutan hanya terbatas pada Recaro Automotive GmbH alias divisi otomotifnya dan tidak berdampak pada perusahaan grup lainnya seperti penyuplai tempat duduk untuk industri penerbangan atau pun aksesori kursi gim.
Perusahaan tradisional Swabia yang mengalami kesulitan keuangan ini bermaksud untuk memperkuat posisinya baik secara lokal maupun global melalui proses ini, di bawah pengawasan hukum dan dengan dukungan dari Baker Tilly.
Dengan bekerja sama sebagai satu tim dengan karyawan, pemasok, dan pelanggan mereka melalui kemungkinan rencana kebangkrutan berdasarkan hukum Jerman, perusahaan berharap dapat kembali berdiri kokoh pada waktu yang tepat.
***