Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu langkah yang terus dilakukan Hino, yakni dengan memperkenalkan dan memasyarakatkan teknologi commonrail yang merupakan sistem utama pada mesin Diesel Euro4.
Mulai dari melengkapi jajaran produk dengan mesin Diesel commonrail, meningkatkan layanan purna jual, melakukan edukasi, serta rutin melakukan pengujian dan pengembangan.
Usung Diesel commonrail sejak 2012
Bukan barang baru, Hino sudah mengenalkan perangkat ini sejak 2012, untuk medium truk, big truck, dump truck, mixer truck, tractor head, hingga medium bus.
"Saat ini ada 52 dari 104 varian truk dan bus yang Hino jual sudah menggunakan mesin commonrail,” jelas Chief Operating Officer PT HMSI, Santiko Wardoyo, dalam acara ngobrol virtual santai (Ngovsan) bersama Forum Wartawan Otomotif (Forwot), Rabu (28/4/2021).
ADVERTISEMENT
Berikut daftar kendaraan Hino yang sudah menggunakan teknologi Diesel commonrail:
Imbas positifnya, konsumen Hino sudah mulai terbiasa dengan commonrail. Apalagi, teknologi ini diklaim lebih hemat bahan bakar, perawatan lebih murah, serta emisi gas buang cukup bersahabat.
Soal efisiensi BBM, After Sales Director PT HMSI, Irwan Supriyono mengungkapkan, mesin Diesel commonrail Hino lebih hemat 3 hingga 5 persen dibandingkan mesin Diesel konvensional.
“Bahkan dengan volume bahan bakar yang sama, tenaganya lebih besar, torsinya lebih tinggi, rpm lebih rendah, dia bisa menghasilkan torsi yang lebih tinggi,” ungkap Irwan.
Bekali layanan purna jual dengan teknologi canggih
Ini sektor yang tak kalah penting. Hino menghadirkan peralatan canggih buat perawatan mesin Diesel commonrail, yakni DX Tool. Berfungsi untuk diagnosa kerusakan atau trouble, serta melakukan adjustment pada beberapa hal.
ADVERTISEMENT
Kini, DX Tools sudah tersedia di seluruh jaringan outlet, termasuk ada di layanan service car Hino. Total bengkel resmi sendiri ada 179 outlet, 579 service bay, 5 depo parts, dan 3.486 outlet spare parts.
Edukasi ke customer
Ini juga merupakan bagian penting, tidak hanya mengedukasi mekanik tapi juga pengemudi.
"Karena berdasarkan beberapa pengalaman kami, banyak pengemudi yang merasa sedikit perbedaan, antara mobil bermesin Diesel konvensional dengan commonrail,” ujar Irwan.
Diharapkan para pengemudi jadi tidak canggung lagi, dengan karakteristik mesin commonrail dan bisa memahami gaya mengemudi yang lebih efisien.
Lakukan pengujian dan pengembangan
Supaya lebih mantap masuk ke Euro 4, Hino tak berhenti melakukan pengujian dan pengembangan. Apalagi, kata Irwan, banyak pihak yang meragukan mesin Diesel commonrail Hino.
ADVERTISEMENT
Dan salah satu alasannya, karena memiliki kapasitas oli yang lebih kecil dibandingkan merek lain sekelasnya.
“Untuk membuktikan itu, kami melakukan road test di Trans Jawa dari mulai Jakarta hingga Surabaya. Kami pasang sensor di banyak tempat, mulai dari oli mesin, kemudian cooling system dan sebagainya yang dikhawatirkan terjadi overheat,” ujar Irwan.
Hasilnya, dari pengujian yang dilakukan itu tidak ditemukan permasalahan pada sistem temperatur mesin dan mesin yang ditimbulkan akibat penggunaan kapasitas oli yang lebih kecil pada mesin Diesel commonrail.
“Ini membuktikan tidak ada pengaruhnya antara kapasitas oli terhadap temperatur mesin. Temperatur mesin sebenarnya lebih pengaruhnya ke cooling system bukan oli,” kata Irwan.
Dengan berbagai kesiapan yang terus dilakukan itu, Hino berharap masyarakat tidak akan takut lagi dalam menggunakan truk atau bus bermesin Diesel commonrail.
ADVERTISEMENT
****