Radiator Motor Diisi Pakai Air Biasa, Aman?

19 Maret 2020 7:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengganti air radiator sepeda motor. Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengganti air radiator sepeda motor. Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Motor kini tak cuma mengandalkan pendinginan udara. Bahkan ragam motor matik seperti Honda Vario 125/150 maupun Yamaha NMax, sudah menerapkan teknologi pendingin cairan menggunakan radiator.
ADVERTISEMENT
Sayangnya keberadaan cairan radiator dianggap sepele, sehingga kerap dilupakan kondisinya. Padahal pemilik hanya cukup memastikan cairan radiator pada tabung reservoir tetap terisi sampai batas yang ditentukan.
Radiator pada sepeda motor Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Volume cairan radiator yang cukup digunakan untuk siklus 'menangkap' panas dari dinding silinder, kemudian memindahkannya keluar untuk didinginkan di dalam tabung utama radiator lewat katup thermostat.
Di dalam tabung radiator dengan rongga itulah proses pendinginannya berjalan. Pada proses tersebut ada aliran udara sejuk untuk melepas panas, sehingga suhunya menurun, setelahnya cairan radiator kembali lagi ke dinding silinder didorong oleh pompa.
"Fungsi radiator adalah mendinginkan mesin supaya tidak over heat. Apabila air radiatornya sampai kering, maka radiator kehilangan fungsinya," jelas Technical Training Analyst PT Astra Honda Motor (AHM) Endro Sutarno saat dihubungi kumparan, Rabu (18/3).
Radiator sepeda motor. Foto: dok. Istimewa
Apabila cairan radiator berada di bawah minimal, atau hingga kering, maka siap-siap merasakan gejala menurunnya performa akselerasi hingga kerusakan yang berujung turun mesin.
ADVERTISEMENT
"Mesin jadi cepat panas, performa kurang, jadi boros, dan memungkinkan merusak komponen mesin," tambahnya.
Tampilan cover radiator. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Setelahnya membutuhkan servis besar dengan dana yang tidak sedikit buat membetulkannya. Ibaratnya servis motor karena oli yang terkuras habis, sehingga butuh penggantian komponen seperti piston, laher, maupun ring piston.
"Karena mesin panas, lama-lama volume oli akan berkurang dan mengakibatkan tidak optimalnya fungsi oli melumasi komponen mesin. Jika panasnya berlebihan, piston bisa macet," imbuh Endro.
Tangki resevoir air radiator motor. Foto: Bagas Putra Riyadhana
Lalu apa yang harus dilakukan jika cairan di reservoir berkurang, dan tidak memiliki cairan radiator di jalan atau di rumah?
Menjawab ini Endro menganjurkan bisa menggunakan air mineral biasa yang bersih. Hal ini semata agar menjaga suhu mesin tidak terlalu panas.
Hanya saja air digunakan sebagai kondisi darurat. Endro tidak menyarankan untuk digunakan terus-menerus apalagi jangka panjang. Khawatir komponen radiator berkarat.
Radiator sepeda moto yang berkarat. Foto: dok. Istimewa
Umumnya air mineral beda karakteristiknya dengan cairan radiator, yang memiliki kandungan tanpa mineral sehingga mencegah karat, serta propylene glycol sehingga cairan punya titik didih lebih tinggi dan titik beku lebih rendah daripada air biasa.
ADVERTISEMENT
"Untuk sementara pakai air biasa yang boleh, namun setelah mendapatkan cairan radiator, segera ganti," pungkas Endro.