Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Recall Honda Berlanjut, Kali Ini Masalah Baterai Pada Model CR-V Hybrid
19 Oktober 2024 6:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir dari laman resmi perusahaan, setidaknya ada 98 unit CR-V e:HEV di Amerika Serikat yang terindikasi dan 1 persen di antaranya kemungkinan terdampak langsung terkait masalah pada komponen baterai lithium-ion akibat proses produksi saat di pabrik.
Permasalahan yang dijelaskan Honda begitu teknis. Namun intinya, pabrikan memaparkan bahwa pada beberapa bagian terminal negatif sel baterai dalam modul sel lithium-ion yang diproduksi ternyata tidak dilapisi oleh material tembaga secara sempurna.
Karena hal itu, pelapis tembaga tersebut berpotensi retak dan membuat bahan alumunium yang seharusnya terlindungi menjadi terbuka. Jika dibiarkan berangsur lama, material tersebut akan bergesekan dan membuat terminal negatif terputus.
Bila terjadi, pemilik tak dapat mengoperasikan mobilnya secara normal. Bahkan, pengendara mungkin tak menyadari potensi munculnya percikan api dari komponen yang bermasalah itu saat mobil sedang digunakan. Risiko lain yakni timbulnya kebakaran.
ADVERTISEMENT
Semakin parah seandainya mobil bersangkutan mengalami kecelakaan. Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional setempat atau NHTSA, mengambil langkah penarikan unit Honda CR-V tahun produksi 6 Oktober 2022-24 Januari 2023.
Solusi dari Honda adalah mengganti seluruhnya modul baterai yang dibuat oleh Panasonic itu pada mobil konsumen mereka yang terdampak. Program recall itu sendiri baru akan mulai berjalan pada 27 November mendatang dan tidak dipungut biaya apa pun.
Lalu, bagaimana dengan unit yang dijual di Indonesia? coba konfirmasi kepada Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy mengaku belum menerima informasi terkait apa pun seperti yang terjadi di Amerika Serikat.
"Saat ini tidak ada informasi mengenai dampak recall tersebut di Indonesia, ya. Tentunya kami akan terus memonitor dan memberi tahu jika ada perkembangan informasi," urai Billy singkat kepada kumparan pekan ini.
ADVERTISEMENT
***