Respons Hyundai Sikapi Insentif PPnBM Mobil Hybrid di Indonesia

18 Desember 2024 9:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yohannes Nangoi, Ketua Umum GAIKINDO; Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia; Arie Hermawan Head of Marketing Department PT Hyundai Motors Indonesia di area booth Hyundai di Hall 10 ICE BSD. Foto: dok. HMID
zoom-in-whitePerbesar
Yohannes Nangoi, Ketua Umum GAIKINDO; Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia; Arie Hermawan Head of Marketing Department PT Hyundai Motors Indonesia di area booth Hyundai di Hall 10 ICE BSD. Foto: dok. HMID
ADVERTISEMENT
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto turut menanggapi keputusan pemerintah terkait pemberian insentif khusus untuk mobil hybrid yang berlaku mulai tahun depan.
ADVERTISEMENT
"Kami menghargai semua aturan yang dibuat pemerintah," buka pria yang karib disapa Frans ini dihubungi kumparan, Senin (16/12).
Namun demikian, ia menegaskan arah perusahaan yang tetap akan menyediakan kendaraan listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV) untuk pasar Indonesia.
"Mobil listrik tetap menjadi prioritas utama kami selaras dengan investasi keseluruhan ekosistem mobil listrik dari Hyundai di Indonesia," lanjut Frans.
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia berbincang dengan Arie Hermawan, Head of Marketing Department PT Hyundai Motors Indonesia menuju area booth Hyundai di Hall 10 ICE BSD. Foto: dok. HMID
Sebelumnya, bekas Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia pernah mengungkapkan besaran nilai investasi yang telah digelontorkan jenama asal Korea Selatan itu sebesar USD 12 miliar.
"Jadi kalau akumulasi dengan pabrik mobilnya, (total investasi Hyundai) sekitar USD 11-12 miliar (setara Rp 160 triliun). Ini adalah investasi terbesar untuk ekosistem dari baterai mobil sampai mobilnya (BEV)," ucap Bahlil saat peresmian pabrik HLI Greenpower Indonesia di Karawang, Jawa Barat pada Juli lalu.
ADVERTISEMENT

Sikap Hyundai Global kukuh fokus mobil listrik di Indonesia

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (ketiga kiri), Executive Chairman Hyundai Motor Group Euisun Chung (kedua kanan), meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik. Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
Selain Frans, sikap serupa juga pernah ditunjukkan oleh Head of Marketing Hyundai Motor Asia Pacific Headquarters, Sangwook Lee yang pernah berkomentar soal wacana pemberian insentif khusus untuk mobil hybrid oleh pemerintah Indonesia.
"Saya dengar itu masih menjadi diskusi internal, bukan? Pemerintah Indonesia, beberapa kementerian mendukung insentif hibrida dan kementerian lainnya mendukung hal-hal EV (mobil listrik)," ucap Lee ketika dijumpai di Seoul, Korea Selatan belum lama ini.
Logo Hyundai pada Ioniq 5 Foto: dok. Muhammad Haldin Fadhila/kumparan
Secara portofolio produk global, Hyundai sejatinya memiliki cukup banyak lini hibrida yang terbilang lengkap. Kendati demikian, nyatanya itu tak membuat Hyundai menjadi berubah haluan untuk lebih gencar menyodorkan mobil hybrid.
"Tapi sekali lagi, kami masuk pasar Indonesia yang kami proyeksikan bahwa elektrifikasi akan lebih menguntungkan industri Indonesia dan pelanggan di Indonesia," tambahnya.
ADVERTISEMENT
"Namun, kami lebih fokus pada bahwa EV akan memberikan keuntungan bagi kami dan juga pasar Indonesia. Kami telah merencanakan untuk memperluas produksi lokal jajaran EV yang lebih baik daripada hybrid," jelas Lee.

Pemerintah resmi beri insentif khusus untuk mobil hybrid

All new Hyundai Santa Fe Hybrid resmi meluncur di Indonesia, Kamis (24/10/2024). Foto: Sena Pratama/kumparan
Pemerintah per hari Senin, 16 Desember akhirnya resmi mengumumkan pemberian insentif mobil hybrid, berupa PPnBM DTP sebesar 3 persen yang dijadwalkan akan berlaku secepatnya pada 1 Januari 2025.
"PPnBM DTP untuk kendaraan hybrid, pemerintah memberikan diskon atau pajak yang ditanggung pemerintah sebesar 3 persen," terang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Paket Stimulus Ekonomi untuk Kesejahteraan di Kemenko Perekonomian, Senin (16/12).
Pemerintah juga melanjutkan stimulus pembelian untuk konsumen mobil listrik, berupa PPN DTP 10 persen, PPnBM DTP 15 persen untuk rakitan lokal, hingga PPnBM DTP 15 persen dengan tambahan bea masuk nol persen untuk mobil listrik impor utuh.
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan, meski stimulus mobil hybrid sudah bisa dinikmati mulai awal tahun depan. Namun sebelum itu, pabrikan harus melaporkan terlebih dahulu terkait produknya kepada pemerintah.
"Saya minta agar para produsen mobil-mobil hybrid di Indonesia segera mendaftarkan merek-mereknya kepada kami agar pada 1 Januari tahun depan sudah bisa menikmati insentif stimulus yang telah disiapkan pemerintah," terangnya di kesempatan yang sama.
***