Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pesona motor mungil Honda Monkey memang tidak pernah habis. Desainnya yang unik dan menarik dipandang membuat motor ini punya daya tarik ikonik.
Hal ini yang membuat Ariawan Wijaya, penggawa bengkel modifikasi Baru Motor Sport (BMS), untuk merombak Honda Supra jadi bergaya Monkey. Ia pun punya idealisme tersendiri dengan modifikasi garapannya itu.
"Gaya Monkey itu long life time, enggak habis "dimakan" zaman. Sekarang alirannya makin banyak, ada scrambler, cafe racer, flat tracker, dan lain sebagainya," kata kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Dalam versi aslinya, Ari--sapaan akrabnya--berkelakar Honda Monkey pertama kali diperkenalkan di Tama Tech Park, Tokyo, Jepang, pada tahun 1961 dengan nama Honda z100. Motor berkapasitas mesin 49cc itu awalnya hanya digunakan pengunjung taman, dan tidak dijual untuk umum.
"Honda Monkey masuk ke pasar Amerika Serikat bernama Z50A di tahun 1968. Nama lainnya “Mini Trail”, model ini punya beberapa pengembangan, seperti ukuran roda yang lebih besar (dari 5 inci menjadi 8 inci) dan menggunakan suspensi depan," paparnya.
Honda 'Cebol' Bobber
Menyoal konsep kustom yang dilakoninya, Ari memilih gaya Monkey Bobber. Secara historis, aliran ini lahir di Amerika Serikat pada tahun 1920-an dan hanya diaplikasikan pada Harley Davidson.
Ciri khasnya yaitu memperpendek jarak sumbu roda, jenis ban yang besar (donut tire), dan penggunaan jok single seater yang membuat ground clearance lebih ceper.
"Saya mengikuti tren saja, Z50-nya saya bikin jadi tematis bobber. Di kalangan anak motor terkenal dengan sebutan Honda 'Cebol' Bobber,” imbuhnya.
Bicara ubahan, Ari melakukan perombakan total, termasuk kustom rangka. Pemilihan fork suspensi di depan bertujuan untuk meredam pantulan ban donat saat melibas trek, ditopang velg kaleng kustom ring berdiameter 10 inci.
Di sektor dapur pacu, modifikasi dilakukan betul-betul untuk mendongkrak performa. Ari memilih SND Racing berkubikasi 190cc.
"Mesin pakai SND Racing 190 cc spesial engine. Karena sangat besar torsinya dan sangat sangar suaranya," jelasnya.
Sementara soal kesulitan yang dialami selama merombak motor ini, Ari butuh ketelitian dalam pemilihan suku cadang. Terlebih dimensi motor yang kecil sementara velg harus mengaplikasikan ukuran yang besar.
"Mesti hati-hati dalam pemilihan part-nya. Kesulitannya karena velg depan dan belakang super lebar jadi rangkanya dibikin sangat lebar. Malah total pengerjaan sampai 2 bulan," singgungnya.
Ari mengaku belum pernah mengikutsertakan motornya itu dalam kontes kustom motor. Ia sendiri menyebut akan menjualnya dengan surat-surat yang lengkap.
"Buka harga Rp 45 juta, aslinya motor Supra, cuman mesinnya saya ganti, jadi surat-suratnya lengkap," pungkasnya.
Detail modifikasi :