Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sering Diabaikan, Shockbreaker Mobil Wajib Dicek 10 Ribu Km Sekali
29 Desember 2022 10:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Komponen shockbreaker mobil kadang luput dari perhatian pemiliknya. Padahal, komponen ini punya pengaruh penting pada keamanan dan kenyamanan berkendara.
ADVERTISEMENT
"Perawatan shockbreaker ini biasanya dilakukan berbarengan dengan perawatan kaki-kaki mobil , minimal setiap menempuh jarak 10.000 kilometer,” ungkap Chief Mekanik Jantrakakikaki, Ahmad Rizki Fauzi saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Shockbreaker mobil adalah salah satu komponen dari kaki-kaki mobil. Fungsinya, untuk meredam getaran, guncangan, dan benturan yang membuat mobil stabil ketika melaju.
“Umumnya, kalau sudah rusak ya mobil terasa mantul-mantul atau ayunannya lemah. Terus ada bunyi dug. Mobil juga bisa terasa limbung kalau komponen ini sudah lemah,” jelasnya.
Kerusakan ini bisa terjadi karena adanya komponen seal atau klep yang sudah getas atau pecah. Ini bisa menimbulkan rembesan oli atau kebocoran gas pada shockbreaker.
“Klepnya kalau getas atau pecah kan menyumbat jadi terasa keras. Dia nanti balik laginya bisa susah banget atau bahkan gampang turun kalau memang sudah mengalami kerusakan,” imbuhnya.
Umumnya, perbaikan dilakukan dengan melakukan rekondisi shockbreaker. Nantinya, komponen ini akan dibongkar dan dilakukan penggantian pada seal atau klep yang getas. Oli atau gas yang sudah terkontaminasi akan dibuang dan diisi kembali dengan yang baru
ADVERTISEMENT
“Ini kita lihat juga layak rekondisi atau enggak, kalau enggak ya diganti baru. Kalau pakai shockbreaker tipe permanen harus ganti baru karena enggak bisa diapa-apain lagi,” ucapnya.
Bila dibiarkan terus menerus, komponen lainnya bisa mengalami kerusakan. Otomatis, kantong pun jadi jebol.
"Ban bisa enggak rata permukaannya. Terus,bushing-bushing juga berpengaruh (bisa mengalami kerusakan) karena dia kan ga bekerja maksimal. Ya, bisa rugi jutaan lah karena banyak komponen diganti," pungkasnya.
Pihaknya membanderol jasa servis tersebut sebesar Rp 450 ribu hingga 900 ribu, tergantung dari tipe dan tahun produksinya. “Kalau ganti komponen beda lagi, harganya juga beda-beda di setiap mobil,” tutupnya.