Sinyal Motor Listrik Tak Dapat Subsidi Tahun Depan, Begini Respons AHM

29 Oktober 2024 12:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wujud motor listrik Honda ICON e: dan Honda CUV e: yang resmi meluncur di Indonesia. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wujud motor listrik Honda ICON e: dan Honda CUV e: yang resmi meluncur di Indonesia. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Astra Honda Motor (AHM) menanggapi isu perihal subsidi motor listrik yang tidak akan berlanjut pada tahun 2025 mendatang. Pabrikan asal Jepang itu memilih menyikapinya dengan menunggu kepastian regulasi terkait.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya posisi kami ini sedang menunggu, seperti apa nanti policy pemerintah, kami tak ingin mendahului. Jadi kita tunggu kebijakan terkait soal subsidi ini," ujar General Manager Corporate Communication PT AHM, Ahmad Muhibbudin di Klaten, Jawa Tengah akhir pekan kemarin.
Pria yang karib disapa Muhib ini juga belum mendapatkan informasi detail mengenai apakah kebijakan subsidi akan lanjut atau berhenti total. Jelasnya, ia menyampaikan bahwa program subsidi sangat bermanfaat untuk masyarakat.
Motor listrik Honda EM1 e: acara Honda Bikers Day 2024 di Klaten, Jawa Tengah (26/10/2024). Foto: Sena Pratama/kumparan
"Pastinya karena subsidi yang diberikan pemerintah itu kan mengurangi harga jualnya, sehingga motor listrik dari semua pabrikan tidak hanya Honda menjadi lebih terjangkau dibanding tanpa subsidi," pungkas Muhib.
Honda termasuk yang mendapat program subsidi Rp 7 juta dari pemerintah melalui produknya EM1 e: dan EM1 e: Plus. Keduanya kala itu bisa dijual dengan rentang harga 33-33,5 juta dari aslinya yang Rp 40-40,5 juta on the road (OTR) Jakarta.
ADVERTISEMENT
Setelah kuota program bantuan potongan itu habis, AHM justru meluncurkan dua produk elektrik anyarnya lagi yaitu Honda ICON e: dan CUV e: yang masing-masing dibanderol Rp 28-32 juta dan Rp 53-57 juta OTR Jakarta dan termasuk alat chager.

Pemerintah beri sinyal program subsidi motor listrik tak berlanjut pada 2025

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (22/10). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memberi sinyal soal absennya subsidi motor listrik untuk tahun 2025 atau saat masa awal pemerintahan baru di bawah pimpinan Presiden Prabowo.
"Pertanyaannya, apakah akan ditambah? Kita lihat tahun depan tuh enggak ada," katanya kepada awak media saat jumpa pers perdana Menperin dan Wamenperin di Kantor Kemenperin, Jakarta belum lama ini.
Kendati demikian, Agus berharap anggaran untuk alokasi subsidi motor listrik bisa kembali ditambah tahun depan. Program bantuan dari pemerintah itu disebutnya akan sangat berpengaruh dengan target penjualan motor listrik yang sudah dicanangkan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau ditambah, kami Kementerian [Perindustrian] menyambut dengan baik. Kalau slot gampang menang, memang penambahan atau penyediaan anggaran (subsidi) motor listrik bisa juga untuk tahun depan," tambahnya.
Motor listrik Davigo Dragon S di PEVS 2023 Foto: Sena Pratama/kumparan
Adapun, kuota subsidi motor listrik sebanyak 50 ribu unit untuk periode 2024 sudah ludes tak tersisa sebelum tutup tahun. Bahkan, pemerintah sempat menambah kuota kembali sebanyak lebih kurang 10.700 unit.
Menilik data Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua atau Sisapira, sudah ada 60.802 unit yang tersalurkan langsung ke masyarakat per 28 Oktober 2024. Alokasi anggaran yang masih tersedia tahun ini sudah tertulis nol.
Masih ada sisa 6.865 unit yang sedang proses pendaftaran dan 4.876 unit telah terverifikasi, serta sebanyak 49.061 unit harga yang dipotong bantuannya telah didistribusikan oleh pemerintah kepada pelaku industri atau merek motor listrik itu sendiri.
ADVERTISEMENT
***