Spesifikasi Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross Hybrid, Konsumsi BBM 19,2 Kpl

1 Februari 2024 18:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mitsubishi Xpander Hybrid Electric Vehicle (HEV). Foto: Mitsubishi Motors
zoom-in-whitePerbesar
Mitsubishi Xpander Hybrid Electric Vehicle (HEV). Foto: Mitsubishi Motors
ADVERTISEMENT
Terungkap sudah jenis spesifikasi dan teknologi hybrid yang dipakai pada Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross Hybrid Electric Vehicle (HEV). Penyematan sistem baru ini membuatnya diklaim memiliki konsumsi BBM lebih hemat lagi.
ADVERTISEMENT
Seri Xpander hibrida menggunakan jenis full hybrid dengan kombinasi mesin bensin baru berkubikasi 1.600 cc, baterai tambahan, dan motor listrik penggerak, serta generator. Dipadukan dengan fitur pilihan modus berkendara, semuanya dikemas dengan nama e:Motion.
Bila melihat keluarga mesin Mitsubishi berkapasitas 1.300-1.600 cc, seri yang umum digunakan adalah 4A9. Xpander, Xpander Cross, dan Xforce yang saat ini dijual di Indonesia menggunakan mesin 1.500 cc berkode 4A91.
Sementara 4A92 yaitu merupakan mesin 1.600 cc yang serupa dengan Lancer generasi terakhir. Xpander dan Xpander Cross HEV kemungkinan menggunakan kode mesin yang sama, agaknya dilakukan modifikasi agar memiliki sifat siklus atkinson.
Sistem hybrid Mitsubishi Xpander Hybrid Electric Vehicle (HEV). Foto: Mitsubishi Motors
Mesin siklus atkinson memang paling jamak ditemui dan dipakai pada mobil hybrid, ia menawarkan tingkat efisiensi penggunaan bahan bakar yang irit. Ditambah dengan sistem hybrid, konsumsi bahan bakarnya bisa lebih sedikit lagi.
ADVERTISEMENT
Sumber tenaga barunya dengan teknologi MIVEC itu sanggup menghasilkan tenaga 95 dk pada 5.100 rpm dan torsi 134 Nm di 4.500 rpm. Sementara motor listrik penggerak yang terhubung ke dua roda depan bisa mengeluarkan tenaga 116 dk dan torsi 255 Nm.

Cara kerja sistem hybrid Mitsubishi Xpander HEV dan Xpander Cross HEV

Karena full hybrid, Xpander dan Xpander Cross HEV ini jadi fleksibel dalam hal penerimaan sumber tenaganya. Dia bisa berjalan dengan modus full EV, series, atau parallel. Tergantung kondisi berkendara dan situasi jalan yang sedang dilalui, semuanya dilakukan otomatis.
Pertama, bila daya listrik pada baterai tambahan (drive battery) terisi penuh atau dengan kapasitas terisi memadai menurut komputer, maka full EV mode dapat diaktifkan. Pada momen ini, Xpander HEV dan Xpander Cross HEV dapat berjalan layaknya mobil listrik murni.
Pilihan modus berkendara di Mitsubishi Xpander Hybrid Electric Vehicle (HEV). Foto: Mitsubishi Motors
Kemudian series mode atau seri, mesin bensin secara dominan akan menyuplai tenaga ke roda depan. Sementara motor listrik penggerak bertindak sebagai assist atau membantu meringankan kinerja mesin pada waktu atau momen tertentu.
ADVERTISEMENT
Untuk parallel mode, kedua roda depan mendapat tenaga dari mesin bensin dan motor listrik penggeraknya sekaligus. Bahkan, bisa antara bersumber dari mesin bensin saja, sambil mengisi baterai atau dari motor listrik penggeraknya saja.
Masih ada tambahan regenerative brake berguna untuk mengisi daya ke drive battery. Memanfaatkan energi kinetik saat mobil berdeselerasi-meluncur dengan melepas pedal gas-untuk diubah menjadi energi listrik dan disimpan ke baterai.
Menariknya, pabrikan memberi fitur pilihan modus berkendara yang totalnya ada tujuh. Dua di antaranya mengatur sistem hybrid-nya, yakni Charge Mode dan EV Priority.
Mitsubishi Xpander Hybrid Electric Vehicle (HEV). Foto: Mitsubishi Motors
Sederhananya, pada Charge Mode mesin akan membagi beban kerja selain ke dua roda depan untuk menyuplai tenaga yang akan diubah menjadi daya listrik, kemudian disalurkan untuk mengisi drive battery.
ADVERTISEMENT
Modus ini bisa dimanfaatkan apabila pengguna ingin merasakan full EV mode dengan jangka waktu yang lebih lama, tanpa harus menunggu baterai terisi cukup atau penuh dengan hanya memanfaatkan regenerative braking.
Sementara EV Priority, mobil akan diminta agar berjalan dengan hanya mengandalkan motor listrik penggeraknya. Tentunya dengan syarat kondisi drive battery memiliki cukup atau terisi penuh oleh daya listrik.
"EV Priority dapat dimanfaatkan bila Anda misalnya melewati taman nasional tanpa ingin mengeluarkan gas buang CO2 atau melewati pemukiman tanpa mengeluarkan suara apa pun," terang Executive of Product Strategy Division Mitsubishi Motors Corporation, Masahiro Ito.
Mitsubishi Xpander Cross Hybrid Electric Vehicle (HEV). Foto: Mitsubishi Motors
Sistem hibrida yang ditawarkan selain menjanjikan suara yang lebih hening dan rasa berkendara yang lebih tenang, juga mampu memberikan performa yang lebih mumpuni ketimbang varian mesin konvensional. Tentunya, lebih irit pemakaian bahan bakar.
ADVERTISEMENT

Konsumsi BBM diklaim mampu 19,2 km/liter

Bicara soal pemakaian bahan bakar, pabrikan mengeklaim konsumsi Xpander HEV dan Xpander Cross HEV adalah mampu mencapai rata-rata 19,2 kilometer untuk setiap satu liter bensin. Tentunya bisa lebih jauh lagi atau lebih pendek tergantung dari cara berkendara.
Garansi Mitsubishi Xpander Hybrid Electric Vehicle (HEV). Foto: Mitsubishi Motors
Untuk sistem hybrid, Mitsubishi memberi garansi selama 5 tahun tanpa batasan kilometer. Sedangkan untuk baterai tambahan atau drive battery masanya selama 10 tahun tanpa batasan kilometer juga.
Banderolnya mulai 912 ribu Baht atau Rp 405,5 jutaan untuk Xpander HEV dan 946 ribu Baht atau Rp 420,6 jutaan untuk Xpander Cross HEV.
Harga tersebut tidak jauh berbeda dibanding dengan varian Xpander bermesin bensin biasa tipe tertinggi di Thailand. Namun, banderol varian hybrid hanya bertahan sampai 7 April 2024 mendatang alias merupakan harga perkenalan.
ADVERTISEMENT
***