Terpaksa Bonceng Anak di Depan, Pastikan Tangannya Tak Memainkan Gas

2 Juli 2024 12:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak Dibonceng Naik Motor. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Dibonceng Naik Motor. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dua kemalangan yang melibatkan motor matik dan anak kecil terjadi dalam waktu berdekatan. Ketua Bidang Road Safety & Motorsport Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Victor Assani menyayangkan lemahnya peran pengawasan orang tua.
ADVERTISEMENT
"Bahaya sekali dan bisa berakibat fatal," buka Victor dihubungi kumparan, Senin (1/7/2024).
Peristiwa pertama misalnya, memperlihatkan satu keluarga sedang membeli gorengan dengan konsep mirip drive thru alias tidak turun dari motornya dan dalam keadaan mesin hidup. Setelahnya, insiden mengerikan terjadi.
Sang anak yang duduk di paling depan, memutar tuas akselerator. Lantas, motor itu melaju seketika dan menabrak penggorengan berisi minyak panas yang kemudian menimpa mereka.
Kemudian, peristiwa kedua terjadi di tempat parkir sebuah toko. Motor matik yang coba dinyalakan oleh seorang ibu langsung menabrak etalase toko, lantaran sang anak yang ada di atas motor diduga juga memuntir tuas akselerator.
"Jadi tidak hanya dalam berkendara saja yang harus hati-hati dengan kendaraan, tapi saat berhenti pun harus tetap diperhatikan atau dijaga. Karena antara berbahaya seperti potensi dicuri atau ya membahayakan seperti dua kejadian tersebut," imbuh Victor.
ADVERTISEMENT
Victor membeberkan kiat untuk para pemilik motor, khususnya skuter matik ketika akan mengoperasikan sepeda motornya di dekat anak-anak. Pastikan pengendara punya kendali penuh agar peristiwa serupa tak terulang kembali.
"Motor harus dimatikan, kunci kontak terkunci sempurna termasuk setang dan kalau perlu kunci dicabut. Letakkan juga kendaraan dalam posisi yang aman. Ingat, sepeda motor itu roda dua dan apalagi matik, digas langsung jalan," imbuhnya.
"Intinya harus hati-hati apalagi kalau anak kecil berada dan bisa menjangkau posisi gas pada sepeda motor. Ngeri, kalau begini seolah ya 'kecelakaan yang direncanakan'," kata Victor.
Victor juga mengatakan, kedua peristiwa tersebut sekaligus membuktikan bahaya meletakkan anak-anak di posisi paling depan. Terutama pada motor matik yang masih atau hendak dinyalakan.
ADVERTISEMENT
"Sebaiknya memang jangan diposisikan di depan karena risiko bahayanya lebih besar. Jadi di belakang lebih baik, itu pun harus dengan pengawasan dan sebaiknya ditambah sabuk yang dapat mengikat ke pengendara," pungkasnya.
***