Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kendaraan listrik sebuah keniscayaan. Hal ini pula yang mendasari berdirinya merek motor listrik asal Bandung, Quest Motors untuk menawarkan solusi mobilitas.
Didirikan lima putera daerah; Niko Questera, Nicholas Santoso, Adhe Anggriawan Putra, Vicky Ghani, dan Danis Sie, Quest Motors lahir pada awal 2021 dengan memperkenalkan Quest Atom Alpha.
Quest Atom Alpha memang memiliki bentuk dan desain yang unik serta berbeda dari motor pada umumnya. Ini terlihat dari dimensinya yang mungil serta gaya desainnya yang hanya menampilkan sebuah kerangka sasis tanpa balutan bodi.
Menurut Vehicle Designer Quest Motors, Fajar Ismail, mengatakan pemilihan desain yang mungil dan tanpa balutan bodi ini sejalan dengan konsep utama yang dicanangkan mereka pada motor listrik pertama Quest Motors, yaitu minimalis, mudah digunakan, dan menyenangkan.
“Inspirasi Atom Alpha sendiri itu dari motor-motor kecil terdahulu lainnya, seperti Honda Monkey, MotoCompo, dan motor mikro lainnya. Nah kemudian kita coba desain sesuai dengan bahasa desain kita sendiri yaitu minimalis dan timeless, akhirnya lahirlah sebuah Atom Alpha,” terang Fajar.
Lebih lanjut, Fajar menerangkan desain Quest Atom Alpha yang minimalis ini juga bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa sebuah motor listrik memang sudah seharusnya memiliki desain dan rancang bangun yang sederhana.
Ini dikarenakan pada motor listrik memiliki komponen teknis yang jauh lebih sedikit dibandingkan motor bermesin bensin.
“Konsep awal dari si Atom Alpha ini awalnya sebenarnya kesederhanaan, kita pengin buat ini minimalis seminimal mungkin, karena electric motorcycle itu berbeda dengan motor konvensional bensin lainnya.Dia tidak memerlukan banyak komponen, tidak memerlukan mesin, hanya frame, ban, dan sudah bisa jalan,” jelas Fajar.
Senada dengan Fajar, Co-Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Quest Motors yang juga mantan karyawan Tesla, Niko Questera, tak menampik desain dari Quest Atom Alpha itu juga terinspirasi dari mobil-mobil Tesla.
“Motor listrik itu memang harusnya nggak terlalu banyak tombol, ngikutin juga banyak ke arah bagaimana Tesla menciptakan mobil hampir tanpa tombol di dalam dashboard-nya, kecuali tombol untuk membuka glove box ataupun hazard, karena memang itu kebetulan syarat keamanan di negaranya,” kata Niko.
Mudah digunakan semua orang
Dengan desainnya yang sederhana serta dimensinya yang kompak, harapannya Quest Atom Alpha bisa dinikmati semua kalangan tanpa harus memiliki surat izin mengemudi.
Ini juga dikarenakan spesifikasi dari Quest Atom Alpha yang memang hanya diperuntukkan untuk pemakaian di area pemukiman dan bukan di jalan raya.
“Kita memang mau orang-orang itu percaya bahwa motor listrik itu lebih gampang lho, lebih gampang dipelihara, lebih gampang dimiliki, dan lebih fun juga untuk dinaikan. Makanya kita mengarah ke market yang mungkin hampir semua orang itu tanpa harus bisa naik sepeda, atau naik motor, akan sangat mudah belajar naik Atom Alpha,” kata Niko.
Perawatan motor listrik Quest Motors
Selain untuk memudahkan para penggunanya ketika mengendarai, desain Quest Atom Alpha yang sederhana itu diharapkan bisa memberikan gambaran kepada masyarakat terkait perawatan dari motor listrik yang lebih mudah dibandingkan motor bensin.
“Desainnya itu kenapa dibuat seminimal mungkin karena untuk memberi kemudahan pada user-nya, jadi motor listrik pun sangat minim perawatan sehingga less is more, less is better, but less is fun,” tutup Fajar.
***