Toyota Indonesia Siap Utilisasi Nikel untuk Baterai Kendaraan Elektrifikasi

23 Januari 2024 6:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produksi battery pack untuk Yaris Cross Hybrid dan Kijang Innova Zenix di Karawang Plant 2 Foto: Gesit Prayogi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Produksi battery pack untuk Yaris Cross Hybrid dan Kijang Innova Zenix di Karawang Plant 2 Foto: Gesit Prayogi/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menyinggung soal peluang memanfaatkan sumber daya nikel untuk memproduksi baterai kendaraan elektrifikasi secara lokal di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Salah satu syaratnya, produksi lokal untuk model elektrifikasi mereka telah mencapai 100 ribu unit.
“Ya tergantung modelnya nanti, kalau NIMH (nickel–metal hydride) kan ada nikel, NMC (nickel manganese cobalt) juga ada. Kami sih berharap bisa menggabungkan dengan industri hulunya upstream. Ya, seperti di aluminium juga kan berharap bahwa alumunium yang kami pakai bisa bekerja sama dengan Inalum,” kata Bob saat berbincang dengan sejumlah media di xEV Center, Karawang, Jawa Barat, Senin (22/1).
Menurut Bob, pemilihan produk termasuk teknologi baterainya, harus mempertimbangkan kondisi sumber daya lokalnya. Toyota Innova Zenix Hybrid yang menjadi model elektrifikasi, yang diproduksi secara lokal membuktikan bahwa, produk tersebut bisa memberikan dampak pada peningkatkan efisiensi bahan bakar dan pemangkasan emisi.
ADVERTISEMENT
“Kami di Innova Zenix ini kan NIMH, basisnya nikel. Kemudian baik untuk produknya Innova yang bobotnya besar tidak membutuhkan baterai hybrid yang punya powernya besar. Nah ini yang nikel yang lebih bagus,” imbuhnya.
Komponen baterai all new Toyota Kijang Innova Zenix Foto: Dok. Istimewa
Mengacu data Gaikindo, Toyota Innova Zenix Hybrid EV diproduksi sebanyak 31 ribu unit pada tahun lalu. Di mana 27.705 unit diserap pasar domestik dan sisanya ekspor. Sementara secara gabungan, produksi Kijang Innova Zenix mencapai lebih dari 53 ribu unit.
Bob berharap, produksi kendaraan elektrifikasi -gabungan dari berbagai model- bisa mencapai 100 ribu unit pada tahun 2026. Dari situ, peluang untuk mendorong lokalisasi baterai yang menjadi komponen inti, terbuka.
"Sekali lagi saya sampaikan, entah itu BEV atau hybrid, itu dua-duanya menggunakan baterai. Mestinya, dua-duanya bisa komplementari dan memperkuat industri baterai yang ada di Indonesia. Saya yakin merek-merek lain juga berpandangan yang sama," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, di samping Innova Zenix Hybrid, TMMIN juga memproduksi Yaris Cross hybrid EV dengan baterai lithium-ion. Bahkan, mereka turut memanfaatkan baterai NMC pada proyek konversi Kijang Innova BEV.