Toyota Sebut Capaian Ekspor Produk Otomotif Indonesia Melemah Sampai 10 Persen

1 November 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspor mobil Toyota Indonesia. Foto: dok. Toyota Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Ekspor mobil Toyota Indonesia. Foto: dok. Toyota Indonesia
ADVERTISEMENT
Tidak hanya penjualan kendaraan baru domestik, pasar ekspor ternyata diprediksi ikut melemah sampai 10 persen. Demikian disampaikan oleh Wakil Presiden PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam.
ADVERTISEMENT
"Ekspor kita rasa akan turun karena permintaan melemah. Secara umum demand di global turun, mungkin antara 5-10 persen. Tapi tiap wilayah beda-beda penurunannya," buka Bob ditemui di Depok, Jawa Barat, Rabu (30/10).
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah pengiriman kendaraan utuh rakitan lokal atau completely built up/CBU dari Januari-September tahun ini jumlahnya 343.233 unit, alias lebih rendah 9,6 persen dibanding periode serupa tahun 2023.
"Cuma ada satu fenomena yang kita butuh waktu juga untuk mempelajarinya. Sebab, di beberapa negara tujuan ekspor malah naik yang ditengarai karena antisipasi beberapa negara itu terhadap gangguan proses logistik," tambah Bob.
Seremoni produksi perdana dan ekspor Toyota Yaris Cross di PT TMMIN, Selasa (13/6/2023). Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Ia melanjutkan, faktornya banyak macam seperti situasi geopolitik yaitu peperangan. Apalagi, jika konflik besar terjadi di dekat jalur perdagangan penting seperti Terusan Suez yang berada di kawasan Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
"Antisipasi pemerintah sana atas gangguan logistik imbas perang, akibatnya kalau mau lewat Terusan Suez jadi tak bisa dan harus memutar Tanjung Harapan Afrika. Sehingga mereka meningkatkan persediaan, jadi bukan karena permintaan," paparnya.
Agar tidak terjadi hal seperti demikian, beberapa negara tujuan ekspor mengakalinya dengan memesan kendaraan dari Toyota Indonesia lebih banyak dari biasanya. Guna menghindari potensi penutupan jalur dan membuat logistik memutar yang sebabkan ongkos naik.
Kendati demikian, Toyota Indonesia tetap mendominasi pasar ekspor dengan okupasi sebesar 35,4 persen dari total. Bob sebelumnya pernah ungkapkan perihal target ekspor yang diharapkan bisa mengapalkan 290.772 unit pada tahun ini.
“Kalo saya rasa sih ya, tahun ini kan seluruh dunia, pabrikan juga turun. Tapi kami berharap, enggak turun terlalu drastis. Masih bisa mempertahankan level yang hampir sama,” kata Bob beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT