Toyota Tunggu Insentif Baru, Produksi Veloz Hybrid Ditunda?

29 November 2023 8:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Veloz 'nyasar' di arena elektrifikasi booth Toyota di GIIAS 2022. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Veloz 'nyasar' di arena elektrifikasi booth Toyota di GIIAS 2022. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berharap kendaraan elektrifikasi khususnya jenis hybrid juga mendapat insentif.
ADVERTISEMENT
Sebab mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 73 Tahun 2019 tentang PPnBM, pajak mobil hybrid termasuk plug-in hybrid dinaikkan, sementara mobil listrik atau FCEV (Fuell Cell Electric Vehicle) pajaknya nol.
Pada regulasi awal yakni PP 73/2019, pajak antara mobil hybrid dengan mobil listrik terpaut tipis. Lebih lanjut pada regulasi terbaru, pajak mobil hybrid justru bisa lebih tinggi.
Toyota Veloz dan Innova Zenix di GIIAS 2023. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Pasal 36B menjelaskan, pajak mobil hybrid naik bila ada realisasi investasi pabrik mobil listrik (BEV) di Indonesia dengan nilai minimal Rp 5 triliun, setelah jangka dua tahun setelah adanya realisasi.
Atau skema kedua di pasal yang sama mengemukakan, pajak mobil hybrid terkerek saat industri kendaraan bermotor yang menggunakan teknologi BEV mulai berproduksi komersial. Sementara itu sudah ada beberapa produsen otomotif yang sudah memproduksi mobil listrik murni di Indonesia.
ADVERTISEMENT

Update Toyota Veloz Hybrid

Sejauh ini TMMIN diketahui tengah menyiapkan kendaraan elektrifikasi lain, salah satunya yang mencuat adalah Toyota Veloz Hybrid.
Produk dengan basis mobil sejuta umat itu kemungkinan meluncur tahun depan, seperti dijelaskan Wakil Presiden PT TMMIN Bob Azam Agustus 2023 lalu, sebagai upaya menghadirkan teknologi elektrifikasi untuk kalangan yang lebih luas.
Toyota Avanza dan Veloz di GIIAS 2022. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Terbaru, Bob mengatakan bahwa pabrikan mengharapkan pemerintah turut serta memberi stimulus pembelian untuk kendaraan hybrid.
"Masih menunggu tambahan insentif dari pemerintah supaya bisa lebih terjangkau. Artinya bisa menurunkan penggunaan bahan bakar yang signifikan bisa 50 persen idealnya harus dapat insentif, itu juga kan buat konsumen," katanya saat ditemui di Ancol, Selasa (28/11).
Bob menitikberatkan pada visi memangkas emisi karbon yang digalakan pemerintah. Menurutnya segala upaya untuk menekan emisi karbon juga harus mendapat insentif.
ADVERTISEMENT
"Tinggal pemerintahnya aja, kalau insentif kan target pemerintah mengurangi emisi juga, kami berharap walaupun tahun depan Pemilu, pemerintah masih tetap bekerja membangun industri dalam negeri bisa lebih baik lagi," lanjutnya.

Pakai mesin Yaris Cross Hybrid?

Selanjutnya yang jadi pertanyaan, apakah nantinya Veloz menggunakan basis yang sama seperti Yaris Cross Hybrid? Mengingat Avanza-Veloz sekarang menggunakan mesin 2NR-VE yang hampir sama.
"Belum tahu pakai apa, jadi belum tahu, insentifnya saja belum keluar," lanjut Bob.
Mesin Yaris Cross Hybrid di Indonesia menggunakan mesin 2NR-VEX 1.500 cc. Beda dengan Yaris Cross versi Eropa, Jepang, dan Australia mengemas mesin M15A-FKS dan M15A-FXE tipe hybrid.