Tren Atap Kaca Mobil Kekinian, Kenali Bedanya Sunroof, Moonroof, dan Panoramic

22 Februari 2024 18:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Power Sunroof Baru di New Honda Accord. Foto: PT Honda Prospect Motor
zoom-in-whitePerbesar
Power Sunroof Baru di New Honda Accord. Foto: PT Honda Prospect Motor
ADVERTISEMENT
Rasanya sekarang tak susah menjumpai mobil-mobil baru dijual di Indonesia yang sudah dilengkapi dengan panel atap kaca. Maklum, fitur tersebut mampu memikat hati calon konsumen Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Selain dapat mendongkrak tampilan kendaraan, atap kaca mobil juga dinilai memberi kenyamanan lebih saat berkendara. Dewasa ini, jenisnya pun ada berbagai macam seperti sunroof, moonroof, hingga panoramic roof atau panoramic sunroof.
Keempatnya menawarkan pemandangan ke arah langit bagi penghuni kabin. Namun tiga dari empat panel tersebut bisa dibuka sehingga aliran udara segar bisa masuk ke mobil.
“Keempatnya hanya berbeda pada mekanik buka-tutup dan dimensinya saja,” buka Pengamat Otomotif dan Akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu saat dihubungi kumparan belum lama ini.
"Bahan kacanya sendiri menggunakan safety glass, baik dari jenis tempered glass atau pun laminated glass tiga lapisan, tergantung produsennya," imbuhnya.
Lanjut Yannes, kaca ini punya lapisan PVB (polyvinyl butyral film). Bila terjadi kecelakaan, serpihan kaca tetap menempel dan tidak melukai pengguna mobil. Berikut penjelasan perbedaan dari masing-masing jenis panel kaca tersebut.
ADVERTISEMENT

Sunroof

Sunroof Kia Sonet. Foto: dok. Kia Indonesia
Sunroof menjadi yang paling sering diucapkan oleh orang awam. Meski modelnya merupakan moonroof, tak jarang beberapa orang tetap menyebutnya dengan sunroof.
“Ini dikenal karena awal mula semua yang empat itu dari sini. Kaca atapnya bila dibuka mampu membentuk sudut tertentu atau naik menuju ke atas atap,” jelasnya.
Oleh karena itu, penggunanya bisa merasakan sensasi udara dari luar sambil menikmati pemandangan langit. Pada beberapa mobil, fitur ini bisa dibuka sedikit atau secara penuh.
“Sistem ini bisa digunakan sebagai teknologi ventilasi untuk meningkatkan sirkulasi udara segar di dalam kabin,” papar Yannes.

Moonroof

Panoramic roof di Nissan Qashqai. Foto: Auto Press
Jenis atap kaca yang satu ini memiliki tampilan hampir sama dengan sunroof, yang membedakannya adalah kemampuannya. Bila salah satu bagian sunroof dapat dibuka, moonroof murni hanya panel atap kaca.
ADVERTISEMENT
“Desainnya cenderung aerodinamis sehingga tidak mengganggu aliran udara mobil. Ini dikarenakan mekanismenya digeser pada bagian antara bagian bawah pelat atap dan di atas ceiling,” terangnya.
Yannes menjelaskan, kelemahan moonroof adalah rawan macet pada pengoperasiannya. Potensi terjadinya macet jika pemilik tidak melakukan pemeriksaan secara berkala.
Berbeda dari dua fitur awal sebelumnya, panoramic roof punya ukuran kaca yang membentang dari bagian depan mobil hingga ke belakang. Umumnya menawarkan dimensi yang besar.
Panoramic roof itu tidak dapat bergerak kacanya. Dengan begitu, penumpang dapat menikmati pemandangan dengan dimensi yang lebih luas. Sebagian besar kacanya sudah dilapisi anti-ultraviolet,” ucap pria ramah ini.
Kelemahannya, atap mobil ini bisa sangat bising saat terkena hantaman air hujan. Selain itu, kabin bisa terasa cukup panas bila terus menerus di bawah terik matahari.
ADVERTISEMENT
“Kaca panoramic roof juga perlu perawatan berkala agar tidak berjamur. Kalau materialnya buruk, kaca rentan pecah juga,” imbuhnya.

Panoramic Sunroof

Panoramic Sunroof BMW 630i GT M Sport Foto: dok. BMW Indonesia
Kemudian terakhir meski sama-sama panoramic, kaca bagian depan untuk jenis panoramic sunroof bisa dibuka ke arah luar mobil, sementara kaca bagian belakangnya biasanya fixed alias tidak bisa dibuka.
"Ini merupakan jenis yang paling mahal dan pengendara dengan fitur ini akan lebih percaya diri karena mobil akan terlihat lebih elegan dan mewah," ujar pria ramah ini.
Meski ada berbagai jenis dengan mekanisme yang berbeda-beda, semua jenis atap kaca itu memiliki satu kesamaan yakni menjadi salah satu pintu masuk cahaya dan sinar matahari ke dalam kabin mobil.
“Seperti namanya, atap kaca memungkinkan penumpang dapat melihat pemandangan seperti langit dan merasakan cahaya matahari sehingga membuatnya terasa hangat untuk negara beriklim subtropis,” ujar Head of Promotion Advertising & PR Department PT V-KOOL Indo Lestari, Monita Cherline.
ADVERTISEMENT
Produk display kaca film V-Kool di IIMS 2024. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Monita mengatakan khusus negara lainnya seperti Indonesia dengan iklim tropis, yang mana matahari bersinar sepanjang tahun, sangat penting menggunakan kaca film yang tepat untuk segala jenis atap kaca.
“Kami merekomendasikan kaca film bening yang biasa dipakai pada kaca depan. Misalnya produk kami VK70, VK40, atau VK30. Karakteristiknya cukup bening sehingga cocok untuk sunroof, moonroof, panoramic sunroof/moonroof,” imbuhnya.
Meski memiliki visibilitasnya cukup transparan, Monita mengeklaim tingkat tolak panas produknya mencapai 98 persen. Dirinya menawarkan produk lainnya seperti V-Kool VK10 yang memiliki tingkat kegelapan 80 persen atau VIP atau 60 persen untuk privasi lebih.
Semua lini produk lengkap V-Kool dapat dilihat langsung dengan menyambangi pameran IIMS 2024 ke booth Pre Function Hall D7 JIExpo Kemayoran, Jakarta. Dapatkan kesempatan menikmati promo potongan harga kaca film sebesar 30 persen dan masih bisa ditambah diskon 8 persen atau maksimal Rp 1 juta bekerja sama dengan Tokopedia.
ADVERTISEMENT
“Untuk pembelian PPF (Paint Protection Film) full wrap, Anda akan mendapatkan tambahan benefit senilai Rp 10 juta berupa Glass Fusion treatment, (PPF) Coating Exterior, PPF Screen Protector dan Asuransi PPF selama 1 tahun selama IIMS 2024 berlangsung,” pungkas Monita.
***