Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Merek mobil komersial asal Jepang UD Trucks, yang juga terafiliasi dengan truk Volvo, turut memamerkan diri di ajang GIIAS 2019. Tak hanya memajang deretan produk andalannya, mulai dari Quester sampai Kuzer, tapi juga mengampanyekan teknologi masa depan yang sudah dimilikinya.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang jadi highlight adalah soal teknologi otonomos, atau kendaraan tanpa pengemudi. Teknologi ini masih dalam tahap pengujian di Jepang, bekerja sama dengan pemerintah dan pabrikan lainnya.
“Otomasi dan teknologi terkini yang diterapkan di truk, bisa saja menjawab tantangan sosial dalam membentuk industri logistik di masa depan. Manfaat nyatanya buat pelanggan dan masyarakat yaitu dalam hal produktivitas, keselamatan, produktivitas, dan efisiensi bahan bakar,” ucap Valery Muyard, Presiden Direktur UD Trucks Indonesia di GIIAS 2019, Kamis (25/7).
Namun pertanyaan mendasarnya, seberapa feasible teknologi itu disematkan di kendaran komersial di dalam negeri. Apalagi dengan kondisi infrastruktur jalan dan lingkungan seperti di dalam negeri?
Kishi Nobuhito, Vice President UD Trucks Key Account Management menjawab, sampai saat ini mereka memang masih fokus untuk di Jepang. Namun setelah 2020, bisa saja mulai mengoperasikan teknologi ini, bisa saja di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Seperti contoh Indonesia punya area terbatas seperti di wilayah pertambangan, sehingga kendaran lebih bisa dikontrol dan tak banyak gangguan, seperti orang yang lalu lalang. Sehingga bukan tak mungkin bisa menggunakan sistem tersebut.
“Namun memang kita perlu juga bekerjasama dengan pemerintah, karena ini merupakan sistem yang besar dan memerlukan dukungan infrastruktur. Pastinya kami punya teknologinya,” ucapnya saat menjawab kumparan.
Namun, sebelum masuk ke teknologi tersebut, nampaknya UD Trucks masih perlu memikirkan soal performa bisnisnya di dalam negeri. Mengingat pada semester pertama mengalami penurunan cukup dalam.
Positif semester kedua
Berdasarkan data yang dimiliki kumparan, Sepanjang Januari-Juni 2019 UD Trucks harus terkoreksi sampai 24 persen, atau menjual 1.144 unit saja. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, pencapaiannya hingga 1.523 unit.
Merespons hal tersebut, Valery Muyard tak memungkiri kalau market secara keseluruhan memang sedang turun, bahkan sampai 20 persen. Beberapa mengaitkannya dengan pilpres dan beberapa faktor lainnya.
ADVERTISEMENT
“Meski begitu saya meyakini pada paruh kedua di 2019 ini, kita akan tumbuh. Dan pada Oktober nanti akan masuk pemerintah baru dan kita berharap kondisi ekonomi akan membaik lagi. Jadi kami punya harapan besar terkait dengan market di sisa 2019 ini,” ucapnya di booth mereka di GIIAS 2019.