Uji Coba Jalan Wireless Charging, Mobil Listrik Tempuh 1.942 Kilometer

1 Juni 2023 7:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan Electreon menguji sistem pengisian daya ulang listrik nirkabel atau wireless charging mobil listrik. Foto: Twitter/@Electreon
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan Electreon menguji sistem pengisian daya ulang listrik nirkabel atau wireless charging mobil listrik. Foto: Twitter/@Electreon
ADVERTISEMENT
Teknologi pengisian daya ulang atau charging mobil listrik kian berkembang dan semakin canggih. Terbaru, sebuah perusahaan berbasis di Israel, Electreon mengembangkan sistem wireless charging layaknya teknologi smartphone.
ADVERTISEMENT
Perusahaan yang mengembangkan infrastruktur pendukung ekosistem kendaraan listrik ini baru saja menyelesaikan proyek uji coba mereka yakni menjalankan mobil listrik selama 100 jam penuh tanpa mengisi daya ulang listrik ke baterai mobil tersebut.
Menggunakan sirkuit buatan yang lintasannya telah ditanami modul pengecasan nirkabel, mobil tersebut berkeliling selama 100 jam, 24 menit, dan 15 detik. Akumulasi jarak yang ditempuh sejauh 1.942,56 kilometer, 600 kilometer lebih jauh dari Jakarta-Lombok.
Selama periode itu pula, total energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan mobil listrik tersebut sebesar 241,69 kWh dan mampu mengurangi emisi lokal sebanyak 373,28 kilogram dibanding dengan mobil mesin pembakar internal.
Electreon menawarkan fleksibilitas dengan teknologinya itu, terutama beberapa metode pengecasan nirkabel yang tersedia. Misalnya, dynamic charging yang menawarkan pengecasan nirkabel di jalan raya selama kendaraan tersebut melintasinya.
ADVERTISEMENT
Lalu, semi-dynamic charging untuk kendaraan yang bergerak lambat seperti angkutan umum yang sedang menunggu penumpang, mobil terjebak di tengah kemacetan, atau ketika sedang antre masuk ke area tertentu.
Terakhir ada stationary charging, sistem ini berfungsi ketika kendaraan sedang dalam keadaan diam. Contohnya saat sedang parkir, truk atau mobil niaga yang memuat atau menurunkan barang, dan sebagainya.
Electreon mengeklaim, teknologinya dapat digunakan untuk mobil listrik jenis apapun. Mulai dari kendaraan penumpang hingga mobil niaga listrik, sistem ini juga disebut mampu mengurangi biaya total kepemilikan fleet hingga 50 persen.
***