Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pagi itu Sabtu (10/4) ditemani cuaca pagi yang sendu sehabis turun hujan, di Yamaha Flagship Store, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, saya mewakili kumparan kembali mencoba Yamaha Gear 125, dalam balutan Yamamori atau Yamaha Morning Ride.
ADVERTISEMENT
Konsep itulah yang melatarbelakangi hadirnya Gear 125. Yang secara harfiah, Gear diartikan sebagai tools atau alat.
Maka dari itu Gear 125 ditujukan sebagai alat transportasi yang bisa dijadikan partner andalan pendukung aktivitas dan mobilitas sehari-hari, mulai bolak-balik kantor sampai keseharian pemiliknya yang saban hari bawa barang banyak.
Tak heran jika Yamaha menyematkan ragam fitur yang tak dimiliki kompetitor. Misalnya ruang dek lega bisa mengangkut banyak barang, atau desain pijakan kaki pada sisi samping bodi motor, sehingga misalnya bawa galon, kaki bisa tetap berada di dek tapi menekuk posisinya.
ADVERTISEMENT
Ada juga cantolan atau hook, yang jumlahnya 2. Satu berupa hook biasa, lainnya hook yang dilengkapi pengait pengaman, sehingga barang belanjaan tak mudah jatuh. Sebenarnya ada aksesori yang dijual terpisah, berupa foot step tambahan dan rak depan dengan penutup.
Di luar itu Gear selayaknya matik entry level kebanyakan yang sudah dijejali kelengkapan kekinian, seperti lampu utama LED, power outlet 12 volt, ban tubeless tapak lebar, dan brake lock.
Uji kelincahan Yamaha Gear 125
Sebelumnya kumparan telah menjajal Gear 125 akhir tahun lalu. Fokusnya adalah impresi berkendara awal dan konsumsi bahan bakar Yamaha Gear 125, yang bisa Anda simak pada tautan di bawah ini.
Sekarang mari kita uji soal kelincahannya membelah jalanan ibu kota yang ramai lancar dan cenderung padat pada siang hari. Jaraknya dari Cempaka Putih menuju Tebet, tapi rutenya dibuat memutar Jakarta dari Timur ke Pusat, Barat, hingga Selatan.
ADVERTISEMENT
Lalu lintasnya saat itu cenderung ramai lancar. Sulit rasanya buat mencoba kelincahan Gear 125. Tapi momen itu saya manfaatkan guna menjajal lagi kinerja dapur pacunya.
Soal performa, distribusi tenaganya tersalurkan dengan baik. Dalam artian minim gejala loss power atau ngeden. Begitu gas dipuntir, tenaga dan kecepatannya langsung naik bertahap.
Gampang rasanya mengejar kecepatan hingga 60-70 km/jam dari putaran mesin rendah. Ini tentunya memudahkan penggunanya saat menyalip.
Baru saat memasuki macet dalam antrean lampu lalu lintas, mulai deh saya coba kelincahannya. Karena bobotnya ringan sekitar 96 kg dan penggunaan ban tapak lebar yang membulat, tak sulit membuatnya meliuk-liuk di sela-sela mobil.
Tinggi joknya yang hanya 750 mm, desain jok ramping tak membuat posisi kaki terbuka melebar, juga seharusnya memudahkan kebanyakan orang Indonesia mengendarai Yamaha Gear 125.
ADVERTISEMENT
Bagasi Yamaha Gear 125 muat apa saja? Helm termasuk?
Sayangnya tidak. Karena ramping, desain bagasinya juga dibuat tak begitu lebar dan dalam, sehingga helm tak muat. Sebagai gantinya Anda bisa memanfaatkan hook khusus helm.
Meski begitu, dengan volume penyimpanan di bawah jok tersebut sampai 18 liter bisa untuk menyimpan jas hujan, jaket, atau sarung tangan sekaligus.
Oh iya untuk akomodasi lain khususnya penyimpanan dek bagian kiri, bisa muat botol air mineral 600 ml. Bisa juga kok diselipkan smartphone.
Paling penting adalah cantelan pada dek tengah. Fitur ini benar-benar membantu penggunanya bawa banyak barang. Seperti dalam foto, Yamaha coba mendemonstrasikannya lewat 2 goodie bag berisi belanjaan makanan ringan. Alhasil, semuanya bisa dengan mudah diletakkan di tempatnya.
Sayangnya tak ada slot penyimpanan sebelah kanan, lantaran ruangnya sudah terpakai untuk rumah kunci Yamaha Gear 125. Tapi tak apa, hemat saya akomodasi dan ruang penyimpanannya sudah baik. PR (pekerjaan rumah) terakhir tinggal siapkan adaptor lighter terpisah bila hendak mengecas gawai.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT