Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tugas Wuling terbilang berat saat menjajaki bisnisnya di Tanah Air. Bukannya tanpa sebab, paling tidak ada pekerjaan rumah penting yang harus dikerjakan pabrikan.
ADVERTISEMENT
Pertama soal kualitas dan durabilitas produk Tiongkok yang sering diasosiasikan negatif. Kemudian, sudah barang tentu pada waktu yang sama, Wuling harus bisa membangun kepercayaan konsumen sambil menghapus stigma tersebut.
Kendati begitu, pabrikan seperti sudah menyadari hal itu. Beberapa kali mereka menegaskan bahwa memiliki rencana jangka panjang, bukan sekadar merek yang hit and run.
Ya pada tahun pertamanya, pabrikan berlambang lima berlian itu getol membangun puluhan jaringan penjualan dan purnajual di kota-kota besar. Tak tanggung-tanggung, semuanya memiliki konsep 3S (Sales, Service, dan Spare Part).
Artinya sebelum meluncurkan produk pertamanya, Wuling ingin menjamin dulu soal kesiapan ketersediaan suku cadang, layanan purnajual, serta fasilitas dalam rangka meningkatkan kualitas penjualan.
Bahkan sampai hal kecil sekalipun, diupayakan untuk kebaikan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap merek baru itu.
ADVERTISEMENT
Misalnya layanan Wuling Mobile Service (WMS), atau mudahnya seperti emergency road assistance. Layanan darurat 24 jam kepada seluruh konsumen Wuling.
"Di dalamnya ada spare part standar sampai aki baru, kompresor sampai generator ada. Pokoknya lengkap ya, termasuk juga kami bawa bensin, jadi misalnya ada yang butuh karena kehabisan bensin kami bisa bantu juga," kata Aftersales Director Wuling Motors, Taufik S. Arief.
Mulai panen di tahun berikutnya
Upaya pembentukan kepercayaan tak cuma dari sisi kesanggupan layanan purnajual. Lewat model pertamanya, Wuling Confero, yang debut 3 Agustus 2017 lalu, mereka coba penetrasi, membuktikan produknya memiliki kualitas meski berbanderol rendah.
Hasilnya, selama 2017 ada 5.050 unit Wuling Confero terjual. Setahun berikutnya setelah meluncurkan Cortez dan Formo, Wuling seperti tidak lagi dipandang sebelah mata. Pangsa pasarnya perlahan tapi pasti meningkat dari 0,5 menjadi 1,5 persen di 2018. Penjualannya secara wholesales juga naik hampir tiga kali lipat.
Namun sebagai brand pendatang baru, Wuling enggan sesumbar, bahwa lewat produknya, mereka sudah menghapus asosiasi negatif yang melekat. Mereka lebih ingin konsumen yang langsung membuktikannya.
ADVERTISEMENT
Memasuki tahun ketiga (2019-2020) Wuling sadar betul bahwa capaian ini mesti dirawat dengan baik. Minimal bisa mempertahankan dan maksimalnya meningkatkan tren penjualan. Atas dasar itu, kembali lahir produk unggulan mereka, Wuling Almaz.
Boleh dibilang pada model ini, Wuling sukses mendobrak pasar pada periode seribu hari pertama bercokol di Indonesia, menghadirkan SUV yang affordable dan lebih value for money.
Ini seperti strategi lanjutan setelah berhasil menggerus stigma brand Tiongkok. Maksudnya begini, ketika kepercayaan sudah di tangan, baru saatnya melancarkan penjualan juga pendekatan produk.
"Saat ini kami memiliki fokus untuk memberikan pengalaman berkendara bersama lini produk Wuling kepada para pelanggan. Selain itu, tetap berinovasi dalam menghadirkan beragam produk maupun layanan penjualan serta purna jual yang optimal bagi para konsumen ke depannya," jelas Media Relations Wuling Motors, Brian Gomgom.
ADVERTISEMENT
Mari kita tunggu langkah Wuling selanjutnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.